Bantah Bubar, Projo Sebut Wartawan Salah Kutip

Relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Projo, menjadi sorotan usai Ketua Umumnya, Budi Arie Setiadi diwacanakan diangkat wamen.
Calon Wakil Menteri Desa dan PDT Budi Arie Setiadi melambaikan tangan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2019. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta - Relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Projo, menjadi sorotan usai ketua umumnya, Budi Arie Setiadi, diangkat jadi wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Sebelumnya, Projo dikabarkan membubarkan diri lantaran kecewa dengan keputusan Jokowi mengangkat Prabowo sebagai menteri pertahanan (Menhan).

Sekretaris Jenderal Projo, Handoko, saat diklarifikasi membantah kabar bubarnya organisasi relawan yang dikenal loyal mengusung Jokowi sejak pemilihan presiden (Pilpres) 2014.

Ia mengatakan, organisasi tersebut hanya mundur dari kegiatan politik usai melaksanakan tugas memenangkan Jokowi selama dua periode.

"Tidak bubar, kemarin itu kami hanya menyatakan mundur dari aktivitas politik, karena sudah berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, memenangkan pak Jokowi untuk dua periode," kata Handoko kepada Tagar melalui sambungan telepon, Jum'at, 25 Oktober 2019.

"Kami mundur karena setelah ini Pak Jokowi kan sudah enggak mungkin maju lagi," kata dia.

Terkait pemberitaan mengenai bubarnya Projo lantaran kekecewaan atas keputusan Jokowi mengangkat Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, Handoko mengatakan ada kesalahan kutip oleh wartawan.

Pasalnya dalam konferensi pers yang digelar, pihaknya juga telah membahas soal rencana mereka untuk menggelar kongres pada awal Desember mendatang.

Kendati begitu, ia tidak menampik adanya kekecewaan kader Projo di arus bawah mengenai keputusan presiden merangkul Prabowo masuk dalam kabinet periode dua.

"Tidak bubar, di situ (konferensi pers) saja juga cerita tentang rencana kongres pada awal Desember mendatang. Tapi mungkin karena teman-teman media ingin angle yang seksi, mereka mengambil sudut mengenai mundurnya saja," kata dia.

"Perkara adanya kekecewaan kader kita di grassroot dengan keputusan Jokowi mengangkat Prabowo sebagai menteri, itu soal lain. Kami mundur dari kegiatan politik bukan karena itu," kata Handoko.

Terkait dipanggilnya Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi ke Istana Kepresidenan dan disebut-sebut bakal diangkat Jokowi sebagai wakil menteri, Handoko menampik hal tersebut merupakan hasil kesepakatan politik antara pihaknya sebagai kelompok relawan dengan presiden.

Handoko memastikan tidak ada pernah ada kesepakatan tertentu terkait dukungan Projo mengusung Jokowi dalam dua periode pilpres sebelumnya.

"Itu hak prerogratif presiden, presiden boleh mengangkat siapapun untuk menjadi pembantu-pembantunya, Jadi tidak ada kaitan antara kejadian-kejadian (kabar bubar) kemarin dengan wacana diangkatnya mas Budi Arie," kata dia.

Baca juga: Projo Bubar Karena Kecewa Prabowo Jadi Menteri

"Itu betul-betul hak prerogatif presiden. Projo ini sama sekali tidak pernah mengajukan misalnya syarat-syarat transaksional kepada pak Jokowi. Kami tidak pernah harus dapat ini harus dapat itu," ujar dia. []

Berita terkait
Bara JP Ucapkan Selamat Kepada Wakil Menteri Terpilih
Bara JP mengucapkan selamat kepada 12 wakil menteri yang dilantik siang ini, Jumat, 25 Oktober 2019, di Istana Negara, Jakarta.
Angela Tanoesoedibjo dan Daftar 11 Calon Wakil Menteri
Puteri Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo, Angela Tanoesoedibjo, menjadi salah satu dari 12 orang Wakil Menteri yang diundang ke Istana.
Jokowi Persiapkan Wakil Menteri, Prabowo Dapat Jatah?
KSP Moeldoko mengtakan saat ini Presiden Jokowi tengah melakukan pengkajian terkait pengangkatan wakil menteri.