Cianjur - Satu rumah di Kelurahan Sawah Gede, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terendam banjir air sungai, yang meluap akibat hujan deras. Akibatnya satu rumah terendam setinggi 2 meter dan mengakibatkan perabotan rumah tangga dan alat elektronik rusak.
“Tadi banjir sekitar pukul 05.00 pagi, merendam rumah dan masjid juga di SMA N 1 Cianjur, air mulai surut pukul 09:00 Wib,“ kata Ade Sudirman warga setempat, di Cianjur, Selasa, 21 April 2020.
Ade menuturkan, banjir tersebut merupakan kiriman dari sungai hulu berada di Abdullah Bin Nuh, BLK Cianjur, bahkan menurut Ade, banjir hingga menenggelamkan rumah setinggi 2 meter. “ Ini hanya di RW 8 kalau disini, rumah banjir, “ungkap Ade.
Sementara korban banjir, Ayi Yusuf, 52 tahun, mengatakan, jika banjir menghancurkan barang-barang yang ada di rumahnya. Ia pun harus membersihkan rumah selama beberapa jam dibantu dengan Retana Sawahgede. “Tadi lagi ada 7 orang dirumah, alhamdulillah tidak ada korban jiwa, pas denger suara kami langsung keluar,” kata Ayi.
Ayi menambahkan, ketika bangun, ia kaget air sudah setinggi 2 meter, air yang masuk menghancurkan barang-barang elektronik. “Kerugian sampai 7 juta, ada hp, TV, barang elektronik semua rusak, bahkan istri saya pingsan,” papar Ayi.
Sementara di sungai hulu, Polres Cianjur membantu Evakuasi Jalan Yang Tertimbun Pasir akibat sungai yang meluap ke jalan, Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto, memerintahkan Kasat Sabhara serta Kasat Lantas untuk mengerahkan personel guna membantu membersihkan pasir serta mengatur arus lalin di lokasi tersebut. “Anggota kita saat ini sudah berada di lokasi untuk melakukan evakuasi material pasir dan pembersihan agar menghindari pengendara mengalami kecelakaan,” kata Juang.
Dalam kegiatan pembersihan jalan yang tertutup pasir. Polres Cianjur beserta perwakilan Dinas PUPR Cianjur juga dibantu oleh masyarakat sekitar. “ Kami menghimbau agar pengguna jalan berhati-hati ketika berkendara. Sebab dengan curah hujan yang tinggi banyak lumpur tanah maupun pasir yang hanyut dan menumpuk ke badan jalan sehingga sangat membahayakan,” ungkap Juang. []
- Muhammad Ginanjar