Banjir Batik Cina dan Malaysia Tantangan Hari Batik Nasional

Indonesia dibanjiri produk batik dari Cina dan Malaysia menjadi tantangan di Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober.
Heri Pramono sebagai Kepala Bidang Pengembangan Jasa Teknik Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta menunjukkan salah satu batik tulis yang dipajang di salah satu sudut kantor BBKB Yogyakarta, Kamis, 1 Oktober 2020. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Yogyakarta - Tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Membanjirnya batik luar negeri masih menjadi tantangan dunia industri batik di Tanah Air. Hal ini dirasakan juga oleh Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta sebagai unit Penelitian dan Pengembangan dibawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri-Kementerian Perindustrian.

"Tantangan kami adalah membanjirnya produk-produk dari luar negeri seperti Malaysia dan Cina yang mengklaim batik adalah produk mereka," jelas Heri Pramono sebagai Kepala Bidang Pengembangan Jasa Teknik BBKB Yogyakarta di ruang kerjanya, Kamis, 1 Oktober 2020.

Tantangannya, kata Heri, karena di masyarakat masih belum bisa memahami bahwa batik yang berasal dari luar negeri sebenarnya bukan sebuah batik. "Sebenarnya itu bukan batik, hanya motifnya saja. Tapi masyarakat sudah ter-image bahwa batik dari luar negeri tersebut adalah sebuah batik. Padahal bukan," tuturnya.

Baca Juga:

Maka dari itu, untuk mengatasi tantangan itu, pihak BBKB mencoba menciptakan sebuah teknologi pembuatan batik agar bisa jadi lebih murah, mudah dan bisa digunakan oleh IKM (Industri Kecil dan Menengah) di seluruh Indonesia. "Makanya kami ajarkan juga proses membatik itu lebih mudah," imbuh dia.

Tantangan kami adalah membanjirnya produk-produk dari luar negeri seperti Malaysia dan Cina yang mengklaim batik adalah produk mereka.

Selain itu tantangan kedua, lanjut Heri, adalah mengedukasi kepada masyarakat terkait mana batik tiruan dan mana batik yang asli. Makanya pihak BKBB sudah memiliki sebuah instrumen berupa aplikasi di telpon pintar sejak 2019 yang dinamakan batik analyzer. 

"Nah, kalau selama pandemi ini tantangannya lebih pada yang dialami IKM terutama pemasaran. Tapi kami mengambil strategi secara rutin berupa sharing session misal soal desain, pewarnaan hingga pemanfaatan limbah sehingga bisa dimanfaatkan lagi. Agar selama pandemi ini IKM diminta siap-siap jika pandemi berakhir," papar dia.

Baca Juga:

Di luar itu, dalam rangka Peringatan Hari Batik Nasional, BBKB selama Oktober ini yang dimulai Jumat, 2 Oktober 2020 menggelar sejumlah kegiatan bertemakan Kreasi Tiada Henti yang diselenggarakan secara online. Di antaranya Talkshow bertemakan Batikku, Batikmu, Batik Warisan Budaya dan Pasar Batik (2 Oktober), Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik (SNIKB) dengan tema Peran Teknologi 4.0 Dalam pengembangan Industri Batik dan Kerajinan (6 Oktober), Launching dan Bedah Buku tentang Ornamen Etnis dalam Pengembangan Motif Batik (9 Oktober),

Kemudian ada Knowledge Sharing tentang Peningkatan Kualitas Batik (13 Oktober), Knowledge Sharing tentang Teknologi Tenun Kombinasi Batik Pada Sutra Samia (16 Oktober), Knowledge Sharing tentang Teknologi Rekayasa Peralatan Membatik (20 Oktober) dan Knowledge Sharing tentang Membangun Kompetensi Pembatik (23 Oktober) dan Knowledge Sharing tentang Pengujian, Labelisasi dan Sertifikasi Batik (27 Oktober).

Baca Juga:

Rangkaian kegiatan peringatan Hari Batik Nasional ini dibuka secara langsung pada 2 Oktober oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita. "Melalui penyelenggaraan peringatan Hari Batik Nasional ini, BBKB mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk dapat turut berperan aktif serta berkolaborasi dalam memajukan Batik Indonesia. Karena sesungguhnya mencintai Batik Indonesia adalah tanggung jawab setiap kita sebagai bangsa Indonesia yang berbudaya," kata Heri. []

Berita terkait
Filosofi dan Makna 4 Motif Batik Garuda Nusantara
Yayasan Tjanting Bantik Nusantara menggandeng Presiden Joko Widodo dalam peresmian mahakarya Batik Garuda Nusantara mengangkat 4 motif.
Batik Garuda Nusantara Sepanjang 74 Meter Akan di Pamerkan
Batik Garuda Nusantara, batik sepanjang 74 meter gagasan Yayasan Tjanting Batik Nusantara akan dibentangkan di Museum Nasional.
Kualitas Batik Siswa Banyuwangi Patut Dibanggakan
Siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Banyuwangi mampu membuat batik dengan kualitas yang tidak kalah dengan para perajin batik berpengalaman.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.