Jakarta - Menyambut Hari Batik Nasional 2020, Yayasan Tjanting Batik Nusantara (YTBN) menginiasi pembuatan kain Batik Garuda Nusantara sepanjang 74 meter tanpa potongan. Pembuatan batik itu ditandai dengan ditorehkannya pencantingan pertama oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Stasiun MRT Jakarta pada 1 Agustus 2019.
Kini, rencananya, kain yang berisi tanda tangan Presiden itu akan dibentangkan di Museum Nasional Jakarta pada 2 November 2020 mendatang. Dinamai Batik Garuda Nusantara karena pembuatannya diawali dengan motif Gurdo. Artinya, Garuda atau Garuda Pancasila, dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menghabiskan waktu selama setahun proses pembuatannya, Batik Garuda Nusantara "diresmikan" pada Jumat, 25 September 2020. Batik ini juga dimaknai lambang perdamaian Indonesia ke Luar Negeri.
"Dari lokasi Desa Setono secara resmi, sebagai situs pembuatan kain BGN, kain perdamaian di resmikan," kata Pheo Hutabarat saat press conference daring, Jumat, 25 september 2020.
Pheo menjelaskan kembali, kain batik itu telah diresmikan Joko Widodo pada 1 Agustus 2019 lalu di Stasiun MRT Jakarta.
Ia berharap batik ini menjadi branding bangsa Indonesia ke mancanegara, sekaligus mahakarya kain batik nusantara sebagai ikon gerakan kultural untuk menjaga kecintaan masyarakat Indonesia maupun Internasional terhadap batik nusantara.
Dari pengrajin hingga maestro batik yang digandeng YTBN menyemat berbagai macam simbol menonjol terkait nusantara pada batik itu. Ada lambang Burung Garuda, angka 74 menggambarkan hari jadi Indonesia yang ke-74, serta 4 motif lainnya seperti, parang, truntum, Sido Mukti, dan Sekar Jagad. []