Kekuatan IKM Kerajinan dan Batik di Masa Krisis

IKM kerajinan dan batik merupakan sektor yang memiliki resiliansi yang cukup tinggi di masa-masa krisis.
Koleksi kain batik di Museum Batik Pekalongan, Jawa Tengah, Senin, 27 Juli 2020. (Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra)

Yogyakarta - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia Doddy Rahadi menyampaikan bahwa Industri kecil menengah (IKM) kerajinan dan batik merupakan sektor yang memiliki resiliansi yang cukup tinggi di masa-masa krisis.

"Seperti halnya pada krisis ekonomi tahun 1998, di tengah ketidakpastian usaha pada pandemi Covid 19 yang terjadi saat ini, IKM kerajinan dan batik berupaya mempertahankan bisnisnya antara lain dengan cara memproduksi alat pelindung diri (APD) sederhana seperti masker kain dan APD lainnya," papar Doddy saat menjadi salah satu narasumber Kelas Umum Online Pelatihan dan Pembinaan Proses Pembuatan Batik Ramah Lingkungan kepada Anggota Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ) yang digelar Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta, Senin, 31 Agustus 2020 petang.

Menurut Doddy, saat ini pelaku usaha di Indonesa dituntut harus mulai beralih dari menjalankan bisnis seperti biasanya atau business asusual menjadi yang berwawasan lingkungan. Isu ini penting dan mutlak untuk segera dilaksanakan guna tercapainya efisiensi produksi serta menghasilkan produk yang ramah lingkungan.

Industri ramah lingkungan merupakan sebuah ikon yang harus dipahami dan dilaksanakan dalam menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi industri.

Pelatihan Online MembatikKepala Balai Besar Kerajinan dan Batik Titik Purwati Widowati saat mengikuti Kelas Umum Online Pelatihan dan Pembinaan Proses Pembuatan Batik Ramah Lingkungan kepada Anggota Asosiasi Perajian Batik Jawa Timur (APBJ) yang digelar Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta, kemarin. (Foto: Tagar/tangkapan layar Kelas Online BBKB Yogyakarta)

Pengembangan industri ramah lingkungan dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti produksi bersih, konservasi energi, efisiensi sumber daya, proses daur ulang, dan teknologi rendah karbon. "Dengan penerapan industri batik ramah lingkungan maka akan tercipta efisiensi pemakaian bahan baku, energi, dan air, sehingga limbah ataupun emisi yang dihasilkan menjadi minimal," ungkapnya.

Sementara itu, Kemenperin melalui Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) di Yogyakarta berusaha terus mendorong pengembangan pelaku industri kerajinan dan batik dengan cara menyelenggarakan Kelas Umum secara online melalui zoom. Salah satunya adalah Pelatihan dan Pembinaan Proses Pembuatan Batik Ramah Lingkungan kepada Anggota Asosiasi Perajian Batik Jawa Timur (APBJ) dengan peserta industri batik anggota APBJ yang tersebar di 38 kabupaten/kota.

Dengan penerapan industri batik ramah lingkungan maka akan tercipta efisiensi pemakaian bahan baku, energi, dan air, sehingga limbah ataupun emisi yang dihasilkan menjadi minimal.

Kepala BBKB Yogyakarta Titik Purwati Widowati menambahkan kegiatan berlangsung sejak Juni hingga akhir Agustus 2020. Untuk materi terdiri dari 8 topik yang disampaikan meliputi batik ramah lingkungan, manajemen bahan baku dan kimia, penghematan energi dan air, daur ulang lilin batik dan larutan bekas pewarnaan, good housekeeping dan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), kualitas produk batik, pengolahan limbah batik, Standar Industri Hijau untuk batik.

"Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan para anggota APBJ mendapatkan pemahaman mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghasilkan produk batik yang ramah lingkungan. Diharapkan juga setelah menerapkan langkah-langkah tersebut, para anggota APBJ dapat mendapatkan sertifikat Industri Hijau," tuturnya. []

Berita terkait
Rezeki Nomplok Lima UMKM Batik Inovatif Yogyakarta
Lima pelaku UMKM batik di Yogyakarta inovatif mendapat modal Rp 20 juta dan fasilitasi. Totanya Rp 73 juta. Rezeki nomplok kan?
Perajin Batik di Kulon Progo Wajib Perhatikan Limbah
Perlu ada perhatian dari perajin batik di Kulon Progo agar limbah yang dihasilkan tidak langsung dibuang ke sungai. Namun diolah dulu di IPAL.
Juru Parkir Pembuat Kerajinan Miniatur di Yogyakarta
Seorang juru parkir di Yogyakarta membuat kerajinan miniatur masjid dan bangunan dengan alat seadanya. Idenya pun hanya dari imajinasi.