Bamsoet: Cerita Teater Panembahan Reso Masih Relevan

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) hadir dalam pementasan ulang satu karya teater mendiang WS Rendra bertajuk Panembahan Reso di Jakarta.
Bambang Soesatyo (Bamsoet) ditemui Tagar usai pementasan ulang Panembahan Reso di Ciputra Artpreneur Jakarta, Jum\'at malam, 24 Januari 2020. (Foto: Eno Suratno Wongsodimedjo)

Jakarta - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) turut hadir dalam pementasan ulang satu karya teater mendiang WS Rendra bertajuk Panembahan Reso pada Jum'at malam, 24 Januari 2020 di Ciputra Artpreneur Jakarta. Menurutnya, pesan dan cerita dalam karya masterpiece berusia 34 tahun itu masih relevan hingga saat ini.

"Menurut saya, setiap kalimat yang meluncur dari para aktor itu sangat relevan dan masih relevan dengan kondisi kekinian, walaupun itu dibuat dan dipentaskan (pertama kali) pada 34 tahun lalu," kata Bamsoet saat ditemui Tagar usai pementasan ulang Panembahan Reso di Ciputra Artpreneur Jakarta, Jum'at malam, 24 Januari 2020.

"Tentang intrik, kekuasaan, dam kerakusan. Tadi ada kalimat yang menarik, tahta bukan kursi biasa. Ya itu menurut saya masih relevan sampai saat ini, karena tahta bisa mengubah banyak sifat orang yang sedang duduk di tahta," ujar dia.

Bamsoet mengatakan, esensi yang disampaikan dalam pementasan ulang Panembahan Reso kali ini sama sekali tidak berubah meski terdapat pengurangan durasi waktu pementasan dari yang sebelumnya berlangsung selama 7 jam menjadi hanya 3 jam.

Politikus partai Golkar itu berpendapat, hal itu terjadi lantaran kekuatan dialog dalam naskah-naksah yang dibuat WS Rendra. menurutnya, lantaran keistimewaan itulah penyair berjuluk si burung merak itu mendapat gelar maestro.

"Pengurangan menjadi 3 jam ini secara substansi enggak ada yang hilang. Substansinya masih dapet karena kekuatan dari pementasan Panembahan Reso ini adalah di dialog, kalimat-kalimat itulah yang jadi kelebihan daripada mas Willy (WS Rendra)," kata Bamsoet.

"Karena (kemahiran) menyusun dialog itulah kemudian mas Rendra disebut maestro. Karena memang sangat detil dan sangat penuh makna di setiap kalimat yang meluncur, dialog yang meluncur dari naskah yang dia buat. Jadi ruhnya tidak hilang," ujar dia.

Bambang SoesatyoBambang Soesatyo (Bamsoet) ditemui Tagar usai pementasan ulang Panembahan Reso di Ciputra Artpreneur Jakarta, Jum\\'at malam, 24 Januari 2020. (Foto: Eno Suratno Wongsodimedjo)

Pementasan ulang salah satu karya teater WS Rendra bertajuk Panembahan Reso bakal dilangsungkan lagi pada Sabtu dann Minggu, 25-26 Januari 2020 di Ciputra Artpreneur Jakarta

Sederet nama besar seni teater, tari dan musik dari Solo, Yogyakarta dan Jakarta seperti Sha Ine Febriyanti, Whani Darmawan, Ucie Sucita, Sruti Respati, Dimas Danang hingga Ruth Marini, bakal ikut terlibat dalam pagelaran ini.

Baca juga: WS Rendra Bakal Hidup Kembali Lewat Panembahan Reso

Pementasan drama Panembahan Reso terselenggara atas kerjasama GenPi.co, BWCF Society, Ken Zuraida Project dan venue partner yang di-support oleh Ciputra Artpreneur. Pentas diproduseri oleh Auri Jaya, lmran Hasihuan dan Seno Joko Suyono.

Berita terkait
Sha Ine Febriyanti, Ratu Bengis di Teater WS Rendra
Aktris Sha Ine Febriyanti didaulat memerankan tokoh bengis Ratu Dara dalam pentas ulang drama karya maestro WS Rendra bertajuk Panembahan Reso.
Sujiwo Tejo, Menjadikan Kata Sebagai Bunyi Musik
Tanpa harus tahu arti, bahasa dan kata juga bekerja secara estetis dalam batin manusia. - Sudjiwo Tejo
Slamet Rahardjo, Main Teater Seperti Pulang Kampung
Slamet akan tampil dalam pementasan Teater Koma berlakon Goro-Goro: Mahabarata 2 arahan sutradara Nano Riantiarno.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.