Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia optimistis dengan pertumbuhan investasi di Indonesia. Dalam Business Forum on Trade, Tourism, and Investment in Indonesia yang digelar di New York, Amerika Serikat, ia mengatakan bahwa peluang investor Amerika Serikat besar untuk menanam modal di Indonesia.
"Terdapat sekitar Rp 700 triliun investasi (baik PMA maupun PMDN) yang siap dieksekusi dan rencana investasi senilai hampir Rp 1.000 triliun yang siap masuk ke Indonesia," ucap Bahlil dari keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 21 November 2019 seperti dilansir dari Antara.
Karena potensinya yang besar Bahlil menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar semua perizinan kementerian dan lembaga didelegasikan kepada BKPM, termasuk insentif pajak. Agar mempercepat realisasi investasi di Tanah Air.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menyampaikan bahwa Indonesia dapat menjadi alternatif sumber produk dan tujuan investasi bagi Amerika Serikat (AS) di tengah perang dagang antara AS dengan China.
"Indonesia menargetkan peningkatan total perdagangan dengan AS sebesar dua kali lipat dalam lima tahun," tuturnya.
Di bawah koordinasi KBRI Washington DC, Indonesia telah mengidentifikasi sejumlah produk utama untuk ditingkatkan perdagangannya dalam waktu dekat mencakup tekstil, produk karet, alas kaki, mesin elektronik, dan furnitur.
Sedangkan beberapa produk potensial seperti produk kimia, mainan anak, dan kertas, serta produk strategis seperti mesin, produk plastik, dan suku cadang kendaraan membutuhkan investasi untuk ditingkatkan daya saing dan produksinya.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyampaikan AS dan Indonesia merupakan dua mitra dagang yang komplementer, bukan kompetitor, dengan nilai total perdagangan 29 miliar dolar AS tahun lalu.
Kegiatan Business Forum on Trade Tourism, and Investment di New York, Amerika Serikat menekankan pada tindak lanjut kegiatan berupa pengiriman misi investasi AS ke Indonesia tahun mendatang.
Forum yang merupakan kerja sama KJRI New York dengan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) New York, Bank Indonesia New York, BRI New York Agency, BNI New York Agency, Bank Mandiri Cayman Islands dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago, serta didukung oleh American Indonesian Chamber of Commerce itu menghadirkan lebih dari 150 investor dan pebisnis AS yang tertarik untuk melakukan bisnis di Indonesia.
Indonesia dan AS membukukan peningkatan nilai perdagangan dalam tiga tahun terakhir, dari 25,2 miliar dolar AS pada 2016 menjadi 29 miliar dolar AS pada 2018.
Dalam lima tahun terakhir, AS juga tercatat sebagai sumber investasi asing terbesar kedelapan di Indonesia dengan nilai realisasi investasi 6,6 miliar dolar AS, belum termasuk sektor hulu migas dan keuangan. []