Jakarta - Ahli dari University College London (UCL) menyebutkan virus Corona atau Covid-19 dapat menyebabkan kerusakan saraf, stroke, hingga pembengkakan otak fatal. Dari berbagai riset ditemukan 50 persen dari pasien yang terinfeksi Corona mengalami peradangan otak, gelisah, dan kebingungan.
Hal itu juga dibuktikan dalam studi yang dipublikasikan Journal Brain menyebutkan dari 43 pasien Corona yang dirawat di University College London Hospitals, 10 orang di antaranya mengalami disfungsi otak sementara dan delirium, 12 orang peradangan otak, delapan orang stroke, dan delapan orang lainnya mengalami kerusakan saraf.
Sedangkan pasien lainnya ada yang mengeluhkan mati rasa pada anggota tubuh dan wajahnya, penglihatan ganda, hingga disorientasi. Selanjutnya, dalam penelitian yang diterbitkan oleh Journal of American Medical Association, 36 persen pasien terinfeksi Covid-19 di China mengalami nyeri saraf, stroke, gangguan penciuman, hingga kejang.
Respons tubuh dalam melawan infeksi juga bisa berpengaruh pada saraf dan otak manusia.
"Banyak data yang menunjukkan bahwa Covid-19 tidak hanya mempengaruhi paru-paru kita. Virus ini juga bisa membahayakan otak kita," kata Ahli saraf dari New York, Baba Navi.
Bagaimana virus Corona bisa mempengaruhi otak dan saraf? Para ahli menjelaskan virus bisa mempengaruhi sistem saraf lewat indera penciuman yang terletak di atas rongga hidung. Selanjutnya, virus akan menyebar dari hidung ke otak. Itulah sebabnya pasien terinfeksi Covid-19 mengalami gangguan penciuman dan perasa.
"Respons tubuh dalam melawan infeksi juga bisa berpengaruh pada saraf dan otak manusia," ucap ahli neurologi dari University of Pittsburgh Sherry Chou.
Menghindari serangan virus Corona tersebut, Anda diingatkan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah, seperti memakai masker, jaga jarak dengan orang lain sekitar satu hingga 2 meter, mencuci tangan, dan sebagainya. Pastikan Anda juga tidak menyentuh wajah dengan tangan untuk meminimalisir risiko penularan virus Corona. []
Baca juga:
- Risiko Pakai Sarung Tangan Saat Belanja Selama Corona
- Pasien Penyakit Tak Menular Berisiko Terkena Corona