Bulukumba - Sengketa lahan kembali menelan korban jiwa di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel). Seorang pria bernama Parong, 50 tahun, tewas mengenaskan setelah ditikam hingga usus terburai, Jumat 28 Agustus 2020, sekitar pukul 10.30 WITA.
Petani ini ditikam oleh pria bernama Salak, 25 tahun, saat pertemuan pembahasan sengketa lahan di rumah pemangku adat kampung Baru,
Desa Bonto Baji, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulsel. Selain Parong, dikabarkan juga anaknya bernama Sammo binti Parong, 35 tahun, ikut menjadi korban penikaman pelaku.
Kedua korban ayah dan anak. Ayah meninggal di Rumah Sakit karena mengalami luka tusuk di perut hingga usus terburai.
Kapolsek Kajang, AKP Khaeruddin mengatakan, kedua korban penganiayaan, merupakan ayah dan anak. Mereka ditikam karena persoalan sengketa lahan antara para korban dan pelaku.
"Kedua korban ayah dan anak. Ayah meninggal di Rumah Sakit karena mengalami luka tusuk di perut hingga usus terburai. Sementara anaknya juga ditikam bagian perut bawah sebelah kiri," kata Khaeruddin saat diwawancarai, Jumat 28 Agustus 2020.
Peristiwa penikaman ini bermula ketika korban dan pelaku dipertemukan di rumah pemangku adat untuk membahas masalah sengketa tanah atau lahan di Desa Bontobaji, Kajang.
Namun dalam pertemuan itu, terjadi pembicaraan yang alot dan tidak ada kesepakatan hingga pihak yang bersengketa ini ribut.
Keributan ini semakin tak terhindarkan. Karena korban ini tiba-tiba menyerang warga bernama Lapang. Namun seketika, adik kandung Lapang yakni, Salak (pelaku) melakukan perlawanan ke kedua korban dengan cara ditikam.
Akibatnya, Parong mengalami luka tusukan diperut hingga usus terburai dan Sammo juga mengalami luka tusuk diperut bagian bawah sebelah kirinya.
"Pelaku sudah kami amankan. Kasus penikaman ini sementara dalam penyelidikan," jelasnya. []