Awas, Obesitas Rawan Terkena Corona

Penelitian menemukan ada kaitan obesitas dan kecenderungan terinfeksi virus corona. Perlu hati-hati mengonsumsi makanan tiggi lemak dan gula
Ilustrasi Makanan Tinggi Gula. (Foto: Pixabay/Pexels)

Jakarta - Orang yang memiliki kelebihan berat badan teryata lebih berisiko terinfeksi virus corona. Sejumlah penelitian menemukan mereka yang masuk kelompok obesitas cenderung lebih rentan terpapar virus asal Wuhan, China ini.

Menurut situs theconversation, hal ini diketahui dari sejumlah data setelah muncul Covid-19. Riset mendapat hubungan erat antara obesitas dan Covid-19. Itu misalnya terjadi di Amerika Serikat, lebih dari 4.000 pasien diidentifikasikan berkaitan dengan faktor obesitas. Artinya obesitas, berat tubuh berlebih, mempermudah infeksi virus corona.

Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia, WHO, sudah menyatakan penyakit tidak menular seperti diabetes, darah tinggi, dan jantung merupakan faktor memperburuk komplikasi Covid-19.

Pemerintah Taiwan sejak 2016 melarang iklan dan kampanye makanan tidak sehat di televisi sejak pukul lima sore hingga sembilan malam.

Obesitas memang menjadi salah satu masalah kesehatan terpenting di dunia. Gaya hidup dengan menelan makanan junk food, minuman bersoda sekaligus mudahnya mendapat makanan dan minuman semacam itu, semakin menyebabkan bertambahnya jumlah obesitas.

Sebuah studi di Inggris dan Skotlandia menemukan hubungan antara obesitas dan tingkat kematian. Sejak Juli tahun ini Pemerintah Inggris melarang iklan online dan televisi untuk produuk makanan tinggi lemak, gula, dan garam sebelum pukul sembilan malam. Tujuannya tentu saja terutama untuk melindungi anak-anak dan remaja.

Pemerintah Taiwan sejak 2016 melarang iklan dan kampanye makanan tidak sehat di televisi sejak pukul lima sore hingga sembilan malam. Juga melarang penggunaan kartun dan promosi mainan gratis untuk penjualan makanan tidak sehat ini.

Di Indonesia belum ada larangan semacam ini. Justru trend makanan cepat saji yang sarat garam dan gula bertumbuhan, menjadi gaya hidup. Dalam masa pandemi sekarang, kecenderungan mengonsumsi makanan tinggi lemak juga bisa meningkat karena faktor pembelian cara instan.

Itu sebabnya, perlu pengawasan, terutama orang tua, untuk memperhatikan hal semacam ini: faktor yang bisa menciptakan obesitas. 

Obesitas jelas tidaklah sehat dan rawan penyakit. Karena ongkos rumah sakit mahal dan obesitas termasuk golongan rawan terinfeksi corona, satu-satunya cara mari hidup sehat dan membatasi konsumsi makanan yang berlebihan lemak, gula, dan garam. []

Berita terkait
Cara Mencegah Obesitas Selama di Rumah Akibat Corona
Tak sedikit orang mengalami kenaikan berat badan hingga obesitas selama berada di rumah akibat pandemi Corona belum usai. Berikut cara mencegahnya.
Penyebab Gangguan Menstruasi Bisa dari Obesitas
Obesitas bisa berdampak buruk pada kondisi tubuh seseorang, satu di antaranya mengganggu masa menstruasi untuk para kaum wanita.
Obesitas, Ini 5 Orang dengan Berat Badan Lebih dari 300 Kg
Indonesia berada di urutan 10 dari daftar 10 negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.