Surabaya - Jawa Timur akan mempunyai bandara baru. Awal 2020 Bandara Kediri mulai dibangun diatas lahan 372 hektare. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, peletakan batu pertama Bandara Kediri diharapkan bisa dilakukan awal 2020. Sementara pembangunan diperkirakan selesai akhir 2021.
Meskipun Bandara Kediri itu bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), gubernur tetap diminta koordinasi ulang dengan PT Gudang Garam. Mengingat persiapan lahan dilakukan PT Gudang Garam.
"Proses persiapan lahan di dalam kordinasi Gudang Garam," kata Khofifah, usai pertemuan dengan Direktur PT SDI Susanto Widiatmoko, di Gedung Negara Grahadi, Senin 30 September 2019.
Khofifah menilai Bandara Kediri merupakan bagian penting karena menjadi pintu masuk wilayah Selingkar Wilis.
"Kalau ada airport di Kediri saya rasa pintu masuk pengembangan apa saja. Bisa pendidikan, perindustrian, perikanan, dan pariwisata," tegasnya.
Bandara Kediri nantinya lebih besar dari Bandara Juanda karena berkapasitas 15 juta penumpang. Sementara desainnya Bandara Kediri akan menjadi smart airport.
Sementara Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDI) Susanto Widiatmoko mengaku, pembebasan tanah Bandara Kediri kurang 17 hektar lahan dari total kebutuhan 372 hektar lahan.
"Kami siapkan 372 hektare. Saat ini ada kekurangan sekitar 17 hektare atau 4 persen," ujar Susanto.
PT SDI selaku anak perusahaan PT Gudang Garam optimis Bulan Januari 2020 semua lahan yang dibutuhkan pembangunan bandara selesai. Semuanya tidak ada kendala dalam proses penyediaan lahan karena tinggal penyelesaian tahapan.
"Sebenarnya nggak ada kendala, kan semuanya butuh waktu untuk diselesaikan," tuturnya.
Bandara Kediri ditaksir menghabiskan anggaran sekitar Rp 6 trilliun. "Total invest masih dalam proses. Estimasinya range sangat besar di angka minimal Rp 6 trilliun," pungkasnya. []
Baca juga:
- BIJB Diganti Jadi Bandara Internasional BJ Habibie
- Pesawat Garuda Gagal Terbang Kembali ke Bandara
- Wamena Ricuh, Menhub: Bandara Tidak Rusak Sama Sekali