Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan Bandara Wamena tidak terkena imbas dari demonstrasi anarki yang berujung ricuh di Wamena, pada Senin, 23 September 2019.
"Bandara Wamena tidak rusak sama sekali, dan masih safe, hanya di sekitarnya saja yang rusak," ucap Budi di Jakarta, Jumat, 27 September 2019 seperti dilansir dari Antara.
Kendati Bandara Wamena memang sempat ditutup sementara saat demonstrasi anarki di Wamena. Namun, hal tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang mengganggu operasi penerbangan.
Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Usman Effendi mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) dan pemangku kepentingan penerbangan untuk menunda sementara seluruh penerbangan.
"Kami telah melakukan koordinasi dengan semua pihak termasuk TNI/Polri untuk turut serta mengantisipasi dampak kerusuhan," tuturnya.
Saat ini, Tim Kesehatan Gabungan TNI bertolak menuju Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya dari Base Ops Lanud Silas Papare, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, dalam rangka membantu pelayanan medis masyarakat setelah kerusuhan yang terjadi.
Kepala Rumah Sakit Marthen Indey TK II Sentani Kolonel Ckm dr FX Budi Setiawan mengatakan tim kesehatan gabungan yang diberangkatkan menuju Wamena berjumlah 24 personel. Namun, operasional perbankan di Wamena sampai saat ini masih lumpuh.
Dirut BPD Papua Zendarto mengatakan operasional perbankan di Wamena masih lumpuh, karena sebagian besar karyawan masih trauma dan berada di pengungsian. Tapi, pihaknya masih melayani transaksi terbatas, misalnya permintaan uang dari Pemda Jayawijaya.
"Karyawan masih berada di pengungsian yang berada di Polres Jayawijaya dan beberapa orang di antaranya terutama wanita sudah minta dievakuasi ke Jayapura," kata Zendarto. []
