Lumajang - Satu bom latih tipe P100 milik TNI AU jatuh dan menancap di lahan perkebunan tebu milik warga di Desa Bago, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Bom latih berbobot 125 kilogram itu tidak memuat peledak dan berfungsi hanya sebagai sarana latihan akurasi pengeboman udara ke darat dari pesawat tempur.
Menurut daftar yang ada di TNI AU, bom latih P100 itu bisa dipergunakan hampir semua pesawat tempur TNI AU, di antaranya EMB-314 Super Tucano, Hawk Mk53, dan Hawk 109/209.
Kepala Polres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban, mengatakan bom latih tanpa bahan peledak ditemukan di desa yang berdekatan dengan wilayah latih TNI AU alias Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, yang terhampar persis di tepi Samudera Hindia.
"Saat jatuh, bom menancap di tanah dan tidak meledak, namun hanya mengeluarkan asap," kata Arsal Sahban, di Lumajang, Jumat, 6 September 2019.
Dia mengatakan warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung melapor ke Polsek Pasirian dan Koramil Pasirian, sehingga petugas langsung datang ke lokasi kejadian untuk mengecek bom yang jatuh tersebut.
Sehingga, Anggota TNI AU dan polisi setempat langsung mendatangi lahan perkebunan tebu milik Sumiati di Dusun Krajan, Desa Bago, namun warga sempat panik saat bom hendak dipindahkan karena mengeluarkan asap.
Arsal menjelaskan, bom latih P100 sudah dikembalikan ke lokasi latihan di AWR Pandanwangi oleh petugas Polsek Pasirian dengan anggota TNI AU.
"Polisi sudah mendatangi lokasi, kemudian memasang garis polisi dan mengamankan lokasi kejadian untuk mensterilkan lokasi bom itu jatuh, sehingga tidak boleh ada warga yang mendekat di lokasi jatuhnya bom latihan itu," ujarnya.
Sementara perwira di AWR Pandanwangi, Kapten Joko, kepada wartawan mengatakan, bom latih yang terjatuh tidak memiliki daya ledak dan tidak berbahaya karena tujuannya semata-mata untuk latihan saja, sehingga dia meminta warga agar tidak panik terkait kejadian tersebut. []