Semarang - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengakui bangunan aula SMKN 1 Miri, Sragen, kurang bagus. Namun apapun itu, kejadian tersebut murni karena dipicu bencana alam.
"Itu kan bencana, jadi tidak bisa menyalahkan siapapun. Kecuali kalau tidak ada apa-apa terus ambruk, maka itu yang perlu dikejar," kata Ganjar lewat keterangan tertulis yang diterima Tagar, Kamis 21 November 2019.
Usai menerima penghargaan dari Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin di Jakarta pagi tadi, Ganjar memastikan seluruh biaya korban robohnya aula sekolah ditanggung pemerintah. Karena itu, Ganjar meminta orang tua siswa yang anaknya jadi korban tidak khawatir.
Itu kan bencana, jadi tidak bisa menyalahkan siapapun.
Posisi Ganjar masih di Jakarta. Tapi ia terus memantau perkembangan penanganan pascabencana yang menyebabkan 22 siswa terluka. Ia pun memastikan penanganan korban ambruknya aula sekolah sudah berjalan baik.
"Tadi malam sampai dini hari, saya melakukan video call dengan siswa-siswa itu di rumah sakit untuk memastikan kondisinya," tambahnya.
Dalam video call sejumlah siswa SMKN 1 Miri Sragen sempat menangis dan mengeluh ke gubernur milenial ini. Ganjar merespon dengan memberi semangat dan meminta anak-anak tetap tabah.
"Ada yang nangis, saya kuatkan. Sudah jangan nangis, sudah besar kok nangis. Sabar dan berdoa," jelas dia.
Tak hanya untuk memastikan kondisi siswa, penanganan dari rumah sakit juga menjadi perhatian Ganjar. Beberapa rumah sakit yang sebenarnya sudah penuh, dilakukan koordinasi agar tetap dapat menerima pasien yang menjadi korban robohnya aula sekolah itu.
"Beberapa rumah sakit yang penuh dan tidak ada tempat, tadi malam langsung kami dorong untuk dapat kamar. Beberapa siswa langsung dioperasi, yang lain nunggu hari ini," terangnya.
Diberitakan, aula SMKN 1 Miri Sragen roboh setelah diterjang hujan deras dan angin kencang pada Rabu sore 20 November 2019. Robohnya bangunan aula menimpa 22 siswa dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Bermula dari sejumlah pelajar sekolah itu yang praktik di luar kelas. Karena tiba-tiba hujan turun, siswa-siswi itu kemudian berteduh di aula sekolah. Tak lama, bangunan aula roboh dan materialnya menimpa para murid. []
Baca juga:
- Aula Sekolah di Sragen Roboh, 22 Siswa Terluka
- Bencana Angin Kencang, 11 Rumah di Gunungkidul Rusak
- Kulon Progo Daerah Rawan Bencana