Jakarta - Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) meluncurkan Gotong Royong Atasi Susut dan Limbah Pangan (GRASP) 2030.
Presiden IBCSD, Shinta Kamdani mengatakan, aksi ini adalah inisiatif tindak lanjut dari Halving Food Loss and Waste by Leveraging Economic Systems (Flawless) yang didukung oleh P4G sebagai wadah bagi pihak swasta untuk kegiatan-kegiatan terkait food loss and waste.
"Ini adalah inisiatif berbasis voluntary agreement, di mana semua pihak bergabung secara sukarela untuk bertindak bersama karena urgensi isu food loss and waste," ujar Shinta dalam keterangannya, Sabtu, 11 September 2021.
Shinta mengatakan, hal ini merupakan wujud komitmen sektor swasta untuk mewujudkan rantai pangan yang lebih berkelanjutan di Indonesia.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada P4G yang mendanai program ini sehingga GRASP 2030 ini dapat dimulai," ucapnya.
Shinta menambahkan, GRASP 2030 tidak hanya akan menjadi bagian dari solusi untuk mengurangi masalah sampah dan meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia, tetapi juga dapat meningkatkan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan.
Selain itu, GRASP adalah suatu inisiatif yang mendorong para pemangku kepentingan di seluruh rantai sistem pangan untuk berkolaborasi dalam menyusun solusi untuk mengurangi susut dan limbah pangan. []
Baca Juga :
- Seniman Magelang Melukis dengan Bahan Limbah Plastik
- Teknologi Pengolah Limbah Medis Skala Kecil dan Mobile
- Dinkes Kota Bekasi Bina Pengelolaan Limbah Medis
- Ma'ruf Amin Ingatkan Pentingnya Pengolahan Limbah B3