Astana Sebagai Nama Ibu Kota Kazakhstan Kembali ke Nama Lama

Presiden Kazakhstan tandatangani amandemen konstitusi yang memperpanjang masa jabatan presiden kembalikan nama lama Ibu Kota negara itu
Petugas polisi anti huru-hara bersiap untuk menghentikan demonstran selama protes di Almaty, Kazakhstan, Rabu, 5 Januari 2022. (Foto: voindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Astana, Kazakhstan – Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, telah menandatangani amandemen konstitusi yang memperpanjang masa jabatan presiden menjadi tujuh tahun dan mengembalikan nama lama Ibu Kota negara itu yaitu Astana.

Perubahan itu adalah bagian dari reformasi politik dan ekonomi yang diserukan oleh Presiden Kassym-Jomart Tokayev, setelah protes-protes yang diwarnai kekerasan mengguncang negara itu pada Januari 2022. Lebih dari 200 orang tewas dalam sejumlah protes tersebut.

Kerusuhan itu mencerminkan kecemasan luas terhadap politik negara itu, yang selama lebih dari 30 tahun telah didominasi oleh mantan Presiden Nursultan Nazarbayev dan partainya.

letak kazakhstanLetak geografis Kazakhstan di Asia Tengah. (Foto: worldatlas.com)

Amandemen yang ditandatangani pada Sabtu, 17 September 2022, itu memperpanjang masa jabatan presiden menjadi tujuh tahun dari lima tahun, dan juga melarang mantan presiden manapun untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua.

Perubahan itu juga mengembalikan nama Ibu Kota Kazakhstan, Nur-Sultan, ke nama semula, Astana. (vm/ft)/ Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Tentara Rusia Terus Berdatangan ke Kazakhstan
Presiden Tokayev memerintahkan pasukan keamanan untuk menembak mati para demonstran di negara Asia Tengah itu
0
Astana Sebagai Nama Ibu Kota Kazakhstan Kembali ke Nama Lama
Presiden Kazakhstan tandatangani amandemen konstitusi yang memperpanjang masa jabatan presiden kembalikan nama lama Ibu Kota negara itu