Asal Disiplin, Social Distancing Bisa Setop Covid-19

Pengamat ekonomi Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menanggapi kebijakan social distancing di temgah penyebaran virus korona.
Calon penumpang dan karyawan menggunakan lift yang diberi tanda panduan jarak di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu, 21 Maret 2020. (Foto: Antara/Fauzan/hp)

Jakarta - Pengamat ekonomi Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menilai pemeriksaan masif Covid-19 secara serentak dengan metode rapid test bisa meminimalisir penyebaran virus korona atau Covid-19 di Indonesia. Apalagi, jika rapid test dibarengi dengan social distancing di banyak kota yang memiliki populasi padat penduduk.

"Social distancing dijalankan dan ditegakkan secara disiplin maka kemungkinan wabah lebih bisa dikendalikan," ujar Toto Pranoto di Jakarta, Senin, 23 Maret 2020 seperti dilansir dari Antara.

Baca juga: Social Distancing, MTI Minta Transportasi Umum Tidak Dikurangi

Toto juga menyarankan agar semua elemen masyarakat dan dunia usaha bersama-sama memberikan kontribusi di tengah penyebaran Covid-19. Misalnya, memberikan alat pelindung diri (APD) pada petugas medis maupun membagikan masker dan hand sanitizer gratis pada masyarakat yang membutuhkan.

"Kalau sampai dunia usaha dan elemen masyarakat kesulitan akses maka tugas negara yang akan mengambil alih," katanya.

Social Distancing di MRTPenumpang duduk di bangku yang telah diberi stiker panduan jarak antarpenumpang di rangkaian gerbong kereta MRT, Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020. (Foto: Antara/Aprillio Akbar)

Selain pemerintah yang bergerak, Kepala Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo juga mengajak masyarakat turun tangan menghentikan penyebaran virus korona dalam negeri yang telah positif menjangkit 514 orang.

Ia ingin masyarakat sadar bahwa salah satu yang dibutuhkan adalah kedisiplinan publik, yakni menerapkan social distancing.

"Tentang bagaimana kita bisa menjabarkan social distancing. Jaga jarak, jangan berdekaran dilarang berkumpul. Ini tolong dipatuhi," ucap Doni Monardo di kompleks Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu, 22 Maret 2020.

Tak hanya itu, Doni yang merupakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana juga membutuhkan partisipasi publik melalui metode operasi kemanusiaan berbasis komunitas.

Diharapkan kata dia, semakin banyak masyarakat yang ikut berperan bergotong royong, bahu membahu dapat mengentikan laju penyebaran Covid-19 di Indoensia.

"Apakah menyiapkan logistik untuk tenaga kesehatan dokter, para perawat termasuk memobilisasi tenaga-tenaga relawan untuk kepentingan medis yang dilatih sebelumnya," tuturnya. []

Berita terkait
Anjuran Physical Distancing bukan Social Distancing
WHO secara resmi menganjurkan dan mendorong penggunaan frasa physical distancing
Social Distancing di Angkutan Umum, Apa Bisa?
Kemenhub telah menjalankan arahan Presiden Jokowi untuk menerapkan kebijakan social distancing atau menjaga jarak di seluruh angkutan publik.
Social Distancing, Traffic Internet Telkomsel Naik
Telkomsel mengaku mengalami kenaikan jumlah pengguna internet saat pemerintah Indonesia memberlakukan kebijakan social distancing.