AS Umumkan Sanksi bagi Pemukim Tepi Barat yang Lakukan Kekerasan

Presiden Biden mengunjungi negara bagian Michigan, yang berperan penting dalam pemilihan presiden mendatang, pada hari Kamis (1/2/2024)
Warga Michigan pendukung Palestina melakukan aksi unjuk rasa di luar tempat Presiden AS Joe Biden berbicara kepada anggota serikat pekerja otomotif "United Auto Workers" (UAW) di Warren, Michigan, Kamis 1 Februari 2024. (Foto: voaindonesia.com/AFP)

TAGAR.id, Warren, Michigan, AS - Presiden Amerika Serikat (AS ), Joe Biden, pada hari Kamis (1/2/2024) mengeluarkan Kepres untuk menjatuhkan sanksi kepada individu yang mendukung kekerasan oleh pemukim di Tepi Barat. Langkah itu menurut pemerintahannya mencerminkan “pendekatan holistik” terhadap konflik Gaza.

“Kami mengambil pendekatan holistik terhadap seluruh krisis ini tidak hanya di Gaza, tetapi juga dalam konteks yang lebih luas – Israel, Gaza, Tepi Barat, dan wilayah yang lebih luas,” kata seorang pejabat pemerintahan Biden kepada wartawan.

Presiden Biden mengunjungi negara bagian Michigan, yang berperan penting dalam pemilihan presiden mendatang, pada hari Kamis (1/2/2024), kemungkinan akan menghadapi gelombang oposisi yang besar di negara bagian yang memiliki komunitas keturunan Arab terbesar di AS.

Anggota komunitas itu termasuk di antara semakin banyak orang Amerika yang menyatakan keprihatinan atas dukungan kuat Biden untuk operasi militer agresif Israel, sebagai balasan terhadap serangan teror kelompok militan Hamas pada 7 Oktober terhadap warga sipil Israel.

Namun, jajak pendapat New York Times/Siena College yang diterbitkan Desember lalu mendapati, banyak orang Amerika berpendapat bahwa Israel harus meraih kemenangan total, bahkan ketika jumlah korban sipil di Jalur Gaza terus meningkat.

Sejauh ini Biden menolak tekanan untuk menyerukan gencatan senjata, dengan mengatakan, Israel memiliki hak untuk membela diri. (ps/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Arab Saudi Hadapi Posisi Sulit Terkait dengan Konflik Israel dan Hamas di Gaza
Perang Gaza memaksa Arab Saudi menjadi penyeimbang antara pemulihan hubungan dengan Israel dan solidaritas pan-Arab