AS Tuduh Korea Utara Dalang Penyebaran Virus WannaCry

Serangan itu menyebar luas dan menghabiskan biaya miliaran, dan Korea Utara bertanggung jawab secara langsung. Kami tidak membuat tuduhan ini secara gegabah. Ini berdasarkan bukti
Virus Wannacry. Amerika Serikat (AS) secara resmi menuduh Korea Utara (Korut) melancarkan serangan besar-besaran WannaCry kepada sekitar 300 ribu komputer di 150 negara beberapa bulan lalu. Korut dicurigai sebagai dalang di balik virus komputer dan ransomware, hingga meminta pembayaran untuk mengembalikan akses. (Foto: Ist)

Washington, (Tagar 20/12/2017) – Pada Senin (18/12) waktu setempat, Amerika Serikat (AS) secara resmi menuduh Korea Utara (Korut) melancarkan serangan besar-besaran WannaCry kepada sekitar 300 ribu komputer di 150 negara beberapa bulan lalu.

Korut dicurigai sebagai dalang di balik virus komputer dan ransomware, hingga meminta pembayaran untuk mengembalikan akses. Korut sebelumnya dituduh negara-negara lainnya seperti Inggris, kemudian AS mengikuti jejak negara-negara tersebut.

"Serangan itu menyebar luas dan menghabiskan biaya miliaran, dan Korea Utara bertanggung jawab secara langsung. Kami tidak membuat tuduhan ini secara gegabah. Ini berdasarkan bukti,” jelas Penasihat Keamanan Dalam Negeri Tom Bossert dalam sebuah kolom opini dalam Wall Street Journal.

Serangan tersebut berdampak pada salah satu computer, diantaranya milik Badan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), perusahaan telekomunikasi Spanyol Telefonica dan perusahaan logistik AS FedEx.

“Gangguan ini mengancam sejumlah nyawa,” terang Bossert.

Diketahui, virus WannaCry menyebar luas secara cepat di dunia karena memanfaatkan celah pada Windows XP versi lama yang sudah tidak mendapat pembaruan dari Microsoft.

Sementara ransomware, juga bisa menyerang tablet dan ponsel, adalah peranti lunak jahat yang mengunci berkas sehingga pengguna harus membayar sejumlah uang dalam Bitcoin untuk kembali mendapatkan akses. (ard/ant)

Berita terkait
0
Biden dan Para Pemimpin G7 Disebut Sepakati Larangan Impor Emas Rusia
Sebuah langkah yang bertujuan untuk semakin mengisolasi Rusia dari ekonomi global dengan mencegah partisipasinya di pasar emas