AS Danai Proyek Energi Bersih Bagi Suku Asli Amerika dan Wilayah Terpencil

Anggaran sebesar 366 juta dolar (sekitar Rp 5,7 triliun) disiapkan untuk mendanai proyek pembangkit listrik tenaga surya
Ilustrasi - Kincir angin dan panel surya berjejer di fasilitas energi terbarukan di Lexington, Negara Bagian Oregon, AS (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id – Pemerintah Federal Amerika Serikat (AS) akan mendanai 17 proyek untuk memperluas akses energi terbarukan di berbagai wilayah reservasi suku asli Amerika dan wilayah terpencil lainnya di seluruh AS. Hal ini dikatakan oleh staf pemerintahan Presiden Joe Biden dalam sebuah pengumuman, Selasa (27/2/2024).

Anggaran sebesar 366 juta dolar (sekitar Rp 5,7 triliun) disiapkan untuk mendanai proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), penyimpanan baterai dan pembangkit listrik tenaga air di wilayah-wilayah jarang penduduk, di mana akses listrik bisa sangat mahal dan tidak dapat diandalkan. Anggaran itu diatur dalam undang-undang infrastruktur yang disahkan Biden pada 2021, yang menganggarkan dana sebesar 1 triliun dolar (sekitar Rp 15.600 triliun).

Sekitar seperlima rumah tangga di Navajo Nation, yang terletak di Arizona timur laut, New Mexico barat laut dan Utah tenggara, tidak dialiri listrik, kata Departemen Energi AS, memperkirakan. Sementara hampir sepertiga rumah tangga yang dialiri listrik di berbagai wilayah reservasi suku asli Amerika di AS melaporkan pemadaman listrik bulanan, menurut pemerintahan Biden.

Pengumuman itu disampaikan ketika suku asli di Nevada dan Arizona berjuang mempertahankan tanah dan situs-situs suci mereka di tengah perluasan akses energi terbarukan yang digalakkan pemerintahan Biden. Pengumuman itu juga diberikan beberapa hari setelah regulator federal AS memberikan wewenang lebih besar kepada suku asli Amerika untuk memblokir proyek-proyek pembangkit listrik tenaga air di tanah mereka.

Pemerintah Biden hanya akan mengucurkan dana untuk ketujuh belas proyek itu setelah bernegosiasi dengan pemohon proyek, kata pejabat federal AS. Sementara itu, pejabat Departemen Energi AS bersiap untuk menemui para pemimpin suku untuk membahas proyek-proyek energi bersih pada sebuah konferensi tingkat tinggi di California selatan.

“Presiden Biden sangat yakin bahwa setiap komunitas harus mendapatkan manfaat dari transisi bersejarah negara ini menuju masa depan energi bersih, terutama mereka yang berada di daerah pedesaan dan terpencil,” kata Menteri Energi AS Jennifer Granholm dalam sebuah pernyataan.

Proyek-proyek itu berada di 20 negara bagian dan melibatkan 30 suku. Sebagian anggaran, senilai 30 juta dolar (sekitar Rp 469,7 miliar), dipersiapkan untuk menyediakan energi dari pembangkit listrik ke komunitas-komunitas yang tinggal di daerah rawan kebakaran hutan di pegunungan Sierra Nevada, California, sedangkan 32 juta dolar (sekitar Rp 501,1 miliar) lainnya dialokasikan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya dan air bagi suku asli Amerika di negara bagian Washington.

Dana sebesar 27 juta dolar (sekitar Rp 422,8 miliar) rencananya akan dianggarkan untuk membangun pembangkit listrik tenaga air bagi sebuah desa suku asli di Alaska, sementara 57 juta dolar (sekitar Rp 892,6 miliar) akan digunakan untuk mengalirkan sekaligus menyimpan listrik tenaga surya bagi berbagai fasilitas kesehatan di daerah-daerah terpencil di sisi tenggara Amerika, termasuk Alabama, Georgia dan South Carolina. (rd/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
PLN Gunakan REC untuk Seluruh SPKLU, Pengguna EV Tak Perlu Ragu Listriknya 100% Energi Bersih
PLN menggunakan Renewable Energy Certificate (REC) untuk penggunaan listrik pada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN.