Arifin Ilham dan Zikir Penenang Hati

Arifin Ilham dengan ciri khas suara serak menenangkan hati dengan kalimat takbir, tauhid, dan tahmid dalam setiap dakwah, zikir.
Foto dokumentasi saat pendakwah dan pimpinan Majelis Az-Zikra, Ustaz Muhammad Arifin Ilham (tengah) bersama ibu, istri, dan anak-anaknya usai olah raga di halaman Apartemen One Mansion George Town Penang (28/01/2019). Arifin Ilham meninggal dunia Rabu (22/5/2019) di Rumah Sakit Glenneagles Penang, Malaysia, karena sakit kanker getah bening yang dideritanya. Jenazah diterbangkan ke Indonesia Kamis (23/5/2019). (Foto: Antara/Agus Setiawan)

Jakarta - Ustaz Arifin Ilham dalam ceramah populer dengan zikir Subhanallah walhamdulillah walailahaillallah wallahuakbar Maha Suci bagi Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada satu Tuhan pun yang patut disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar. 

Arifin Ilham dengan ciri khas suara serak penuh semangat menenangkan hati dengan kalimat takbir, tauhid, dan tahmid dalam setiap dakwah dan zikirnya.

Dalam salah satu dakwah, ia mengatakan bahwa hamba yang beriman itu hatinya damai dengan berzikir kepada Allah, ketahuilah hanya dengan zikir hati akan damai.

Dalam keadaan kurang enak badan pun Arifin sering menghadiri majelis taklim. Akun Instagramnya dipenuhi ceramah menyejukkan, mengingatkan manusia kepada kebesaran Allah SWT. Akun Instagramnya memiliki pengikut 1,3 juta followers.

Arifin Ilham lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Ia dalam banyak kesempatan sering mengingatkan untuk terus berzikir kepada Allah SWT, di mana, kapan, di mana pun dan dalam setiap keadaan apa pun.

Beliau berwasiat ingin disalatkan di Az-Zikra Sentul, setelah itu disalatkan juga di Az-Zikra Gunung Sindur, lalu dimakamkan di sana.

Ia anak kedua dari lima bersaudara, satu-satunya anak lelaki.

Ayah Arifin Ilham adalah keturunan ketujuh Syeh Al-Banjar, ulama besar di Kalimantan, sementara ibunya, Hj Nurhayati, kelahiran Haruyan, Barabay, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Arifin kecil dikenal sebagai anak nakal dan tidak begitu pintar, baru bisa baca-tulis huruf Latin setelah kelas tiga sekolah dasar.

Ia pernah tercebur ke sungai kecil tak bernama di Jalan Sutoyo, Banjarmasin, saat berusia dua tahun saat bermain-main air menemani sang ibu yang sedang sibuk mencuci.

Arifin IlhamSantri Az-Zikra dan jamaah membaca surat pilihan dalam Al Quran di Masjid Az-Zikra, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/5/2019). Pembacaan tujuh surat pilihan dan khataman Al Quran oleh jamaah dan santri Az-Zikra tersebut sebagai bentuk doa atas meninggalnya pimpinan majelis Az-Zikra KH. Muhammad Arifin Ilham. (Foto: Antara/Arif Firmansyah)

Kenakalan Arifin bahkan masih berlanjut meskipun sudah dipindahkan ke SD Rajawali dari sekolah asalnya SD Muhammadiyah. Ia mulai mengenal judi dan merokok.

Pendidikan yang keras dan disiplin terhadap Arifin di rumah rupanya tidak selalu membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan kedua orangtuanya. Di luar rumah, Arifin menikmati dunianya sendiri, sehingga membuat kedua orangtuanya jadi semakin cemas.

Oleh kedua orangtuanya Arifin pun didatangkan guru mengaji ke rumah. Selain diharapkan pintar mengaji, kedua orangtuanya juga berharap agar anak lelaki satu-satunya itu tidak banyak bermain di luar rumah.

Tahun 1982 ayah-ibunya berangkat ke Tanah Suci Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Sementara itu, pikirannya tidak tenang dan menjadi titik balik perubahannya.

Akhirnya ia masuk pesantren atas kemauan sendiri tepatnya di Pesantren Darunnajah di Ulujami, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Setelah lulus dari pesantren, ia melanjutkan ke perguruan tinggi. Ia masuk FISIP, Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Nasional (Unas), Jakarta dan lulus pada 1994.

Arifin juga dikenal sebagai penyayang binatang. Ia memelihara burung hantu, ayam kate, bahkan kera. Pada awal April 1997, Ia diberi ular hasil tangkapan warga kampung di semak belukar. Namun, hal nahas pun terjadi, ular tersebut menggigitnya hingga keadaanya kritis.

Ia dibawa berobat ke RS St Carolus, Jakarta untuk mendapatkan perawatan setelah kondisinya semakin kritis. Setelah 21 hari mengalami koma kesehatannya mulai pulih.

Ia juga sudah mulai aktif kembali ke Masjid Al-Amru Bit-Taqwa, masjid yang didirikan olehnya bersama tetangganya di Perumahan Mampang Indah II, Depok. Selain berceramah, ia mulai lagi memperbanyak zikir berjamaah.

Budi Noor dan Abdul Syukur, orang dekat Arifin, mengemukakan bahwa zikir berjamaah itu sudah dilakukan jauh sebelum Arifin mengalami koma akibat digigit ular.

Arifin berzikir karena ingin mencintai Allah secara lebih total. Arifin prihatin melihat kenyataan umat Islam yang saat ini sedang terpuruk, dizalimi, difitnah, dan ditindas.

Dari satu dua orang jamaah, sampai memenuhi masjid hingga akhirnya sering diundang ke televisi, zikir yang dilantunkan suami dari Wahyuniati Al-Waly, Rania Bawazier dan Umi Akhtar memikat banyak orang yang bukan hanya zikir lisan tapi juga sampai ke hati.

Arifin IlhamSantri Az-Zikra dan jamaah membaca surat pilihan dalam Al Quran di Masjid Az-Zikra, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/5/2019). Pembacaan tujuh surat pilihan dan khataman Al Quran oleh jamaah dan santri Az-Zikra tersebut sebagai bentuk doa atas meninggalnya pimpinan majelis Az-Zikra KH. Muhammad Arifin Ilham. (Foto: Antara/Arif Firmansyah)

Wasiat

"Kafani, shalatkan dua kali, dan makamkan di Gunung Sindur," ini wasiat Ustaz Arifin Ilham beberapa waktu lalu yang ditulis dalam keadaan sakit karena terserang kanker kelenjar getah bening.

Wasiat itu terngiang-ngiang kembali tatkala kabar duka mengejutkan bangsa ini tentang kepergian ustaz yang pada 8 Juni mendatang genap berusia 50 tahun. Salah seorang dai kondang yang memiliki begitu banyak jamaahnya telah berpulang ke Sang Khalik, Allah SWT.

Dai dan juga Pimpinan Majelis Taklim Adz-Dzikra Ustadz Muhammad Arifin Ilham wafat di Rumah Sakit Gleneagles, Penang, Malaysia pada Rabu 22 Mei 2019 pukul 23.20 waktu setempat atau 22.20 WIB.

Ketua Yayasan Az-Zikra, Khotib Kholil, menyebutkan bahwa jenazah Ustaz Muhammad Arifin Ilham akan dua kali disalatkan di dua lokasi berbeda ketika tiba di Bogor, Jawa Barat, sesuai wasiat almarhum.

"Beliau berwasiat ingin disalatkan di Az-Zikra Sentul, setelah itu disalatkan juga di Az-Zikra Gunung Sindur, lalu dimakamkan di sana," katanya.

Sebelumnya telah berulang kali beredar isu tentang berpulangnya Ustaz Arifin Ilham sejak dia dirawat di rumah sakit di negeri jiran karena kanker getah bening yang dideritanya. Tapi kabar tersebut ditepis oleh keluarga dan sahabat.

Arifin Ilham dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, pada 5 Januari 2019 dan sekitar lima hari kemudian dia diterbangkan ke Penang, Malaysia, untuk menjalani perawatan dan pengobatan intensif guna mengikis kanker yang diidapnya.

Kondisi kesehatannya membaik dan dia diperbolehkan ke luar dari RS Gleneagles, Penang, pada 18 Januari 2019 tetapi masih tinggal di sebuah apartemen di negeri jiran tersebut karena masih harus kontrol sembari beristirahat dan memulihkan kondisinya. Ia pulang kembali ke rumahnya di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 31 Januari 2019.

Namun beberapa waktu lalu dia dikabarkan menjalani perawatan kembali di rumah sakit yang sama di Penang dan pada 21 Mei lalu dikabarkan dalam kondisi kritis, hingga akhirnya terdengar kabar duka bahwa beliu wafat.

Kali ini berita duka cita itu benar adanya setelah muncul cuitan dari sahabat yang juga pendakwah KH Abdullah Gymnastiar di akun Twitternya. Kabar tersebut semakin diperkuat dengan unggahan putra Ustaz Arifin Ilham dalam akun instagram @alvin_411.

"Innalillahi wa innailaihi rojiun. Telah wafat Abi kami tercinta Abi @kh_m_arifin_ilham. Semoga Allah terima amal ibadahnya, diampuni semua dosanya, dimasukkan ke surganya Allah SWT, aamiin. Insya Allah secepatnya Abi dipulangkan dari Malaysia dan dimakamkan di pesantren Azzikra Gunung Sindur Bogor. Sekiranya jika ada salah kata atau perbuatan dari Abi, mohon dibuka permintaan maaf sebesar besarnya. Ya Allah, jika ini yang terbaik, kami ikhlas ya Allah, kami ridho ya Allah".

Selamat jalan Ustaz Arifin Ilham, zikir dan nasihatmu tetap melekat dalam hati.

Sesungguhnya semua milik Allah dan akan kembali kepada Allah. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)