Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mengapresiasi langkah Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengerahkan 27.866 Badan Pembina Desa (Babinsa) dalam melakukan tracing penyebaran Covid-19 di Jawa dan Bali.
Sukamta mengatakan, prajurit TNI harus diberikan bekal perlengkapan yang cukup agar tidak tertular virus corona.
Itu semua tadi harus dipikirkan dan disiapkan. Ini lagi pandemi, jadi semuanya harus dilakukan secara hati-hati dan terukur, karena anggaran juga terbatas
"Kami menyambut baik pelibatan prajurit TNI ini, tetapi perlu dilakukan dengan hati-hati dan bekal perlengkapan yang cukup supaya para prajurit tidak tertular, karena nyawa 1 sangat berharga," kata Sukamta, Jakarta, Rabu, 10 Februari 2021.
Dia mengakui bahwa TNI bisa diperbantukan dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Namun, dalam hal ini diharapkan tetap mengedepankan aspek kemanusiaan dan demokratis.
"Pendekatan ke masyarakat harus tetap dengan santun, persuasif dan edukatif. Jangan sampai nanti pada level tertentu, pendekatan yang ditempuh represif yang justru bisa menimbulkan masalah baru, alih-alih menyelesaikan masalah di tengah pandemi," ujarnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga menekankan agar pemerintah memiliki konsep tracing tersebut.
Menurutnya, pemerintah harus mampu memprediksi angka berapa orang terkena target tracing. Jika tracing dihitung hingga 72 jam ke belakang sejak seorang pasien dinyatakan positif, maka sudah bisa diperkirakan berapa banyak yang kontak erat dengan sosok yang di-tracing.
"Dari angka ini prosedur apa yang harus dilakukan jika ternyata dari hasil tracing, warga yang terdeteksi positif menjadi meroket. Misalnya, apakah sudah disiapkan tempat untuk isolasi pasien secara cukup?" tuturnya.
- Baca juga: Kapolri dan Panglima TNI Bahas Operasi Poso dan Papua
- Baca juga: Dampak Vaksinasi, Nakes Jateng Terpapar Covid Turun Drastis
"Itu semua tadi harus dipikirkan dan disiapkan. Ini lagi pandemi, jadi semuanya harus dilakukan secara hati-hati dan terukur, karena anggaran juga terbatas. Jangan sampai program ini tidak berjalan efektif sebagaimana mestinya," ucap Sukamta menambahkan.[]