Api 2 Ribu Obor Meliuk-liuk di Mandailing Natal

Ribuan obor dinyalakan dalam rangka menyambut dan memeringati tahun baru Hijriyah di Kabupaten Mandailing Natal
Suasana pawai obor di Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Kamis, 20 Agustus 2020. (Foto: Tagar/Andi Nasution)

Mandailing Natal - Ribuan orang berkumpul di Lapangan Pidoli Lombang, Kecamatan Panyabungan, Mandailing Natal, Sumatera Utara, malam itu, Kamis, 20 Agustus 2020. Sebagian besar dari mereka membawa obor yang sudah menyala.

Mayoritas pria yang hadir di lapangan itu mengenakan kopiah, sementara kaum wanita mengenakan hijab. Hampir seluruhnya mengenakan masker wajah, meski beberapa tampak memasangnya pada dagu.

Api obor yang mereka bawa sesekali meiuk-liuk tertiup angin malam. Asapnya mengepul dan menghilang ditelan gelap. Ribuan kepala yang terkena cahaya obor menimbulkan bayangan di antara remangnya malam.

Ribuan orang itu datang ke Lapangan Pidoli Lobang bukan tanpa sebab. Mereka sedang menyambut kedatangan bulan Muharram, atau tahun baru Hijriyah yang jatuh pada Kamis, 20 Agustus 2020.

Panitia Siapkan 2 Ribu Obor

Kabupaten Mandailing Natal, merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara.  Lokasi Kabupaten Mandailing Natal merupakan yang paling jauh dari Kota Medan sebagai ibukota Sumut .

Kabupaten yang terdiri dari 23 kecamatan ini mekar di tahun 1999 dari kabupaten induknya, Tapanuli Selatan. Mandailing Natal berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan di utara, Kabupaten Padang Lawas di timur, Pasaman dan Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat di wilayah selatan dan Samudera Indonesia di wilayah barat.

Mandailing Natal juga dikenal sebagai “Serambi Mekah” di Sumatera Utara. Selain karena 96 persen penduduk beragama Islam, juga karena Mandailing Natal memiliki ikon berupa pesantren, yakni Pondok Pesantren Musthafawiyah di Desa Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Merapi.

Warga Kabupaten Mandailing Natal memiliki cara tersendiri dalam memeringati hari besar keagamaan, khususnya hari besar agama Islam, termasuk dalam menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah. Mereka menggelar pawai obor.

Pawai obor itu dimulai sekitar pukul 20.00 WIB, seusai melaksanakan salat Isya. Ketua Fron Pembela Islam (FPI) Kabupaten Mandailing Natal, ustadz Yusuf Batubara, menjadi orang pertama yang menyalakan obor, dilanjutkan dengan penyalaan ribuan lainnya.

Selanjutnya, mereka melakukan long march dengan rute, lapangan Pidoli Lombang sebagai titik kumpul, kemudian menuju taman kota di Panyabungan, kemudian kembali berbalik menuju Masjid Raya Al Qurra Wal Hufadz.

Setibanya di halaman masjid raya mereka mendengarkan tausyiah dari Syekh Ibrohim Rusli Al-Makkim, sekaligus bersalawat bersama menyebut nama Allah dan Rasulullah.

Pondok Pesantren Musthafawiyah Mandailing NatalPondok Pesantren Musthafawiyah, di Desa Purba Baru, yang menjadi ikon Kabupaten Mandailing Natal. (Foto: Tagar/Andi Nasution).

Kegiatan pawai obor ini digelar oleh Aliansi Umat Islam Bersatu, yang terdiri dari FPI, Al Wasliyah, HMI, IPM, PMII, Karang Taruna, remaja masjid dan majelis salawat Ahbabun Nabi.

Ketua panitia, ustadz Abdul Aziz mengatakan, pihaknya menyediakan 2 ribu obor, dan sengaja menggelar kegiatan itu untuk mengajak masyarakat muslim di Mandailing Natal, untuk mengingat bahwa tahun baru ini adalah kebanggaan umat Islam.

Tahun baru Islam ini, suatu kebanggaan bagi kita umat Islam. Kita mengajak masyarakat muslim dan generasi muda agar berhijrah, dari yang tak baik ke arah yang lebih baik lagi.

Azis melanjutkan, pihaknya berharap pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mandailing Natal agar memberikan perhatian terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan, dengan menjadikan peringatan tahun baru Islam sebagai agenda rutin.

"Harus kita buktikan kalau Kabupaten Mandailing Natal ini ialah serambi Mekahnya di Sumatera Utara, yang menghargai tahun barunya. Mari kita hadiri dengan ikut memeriahkannya. Semoga dengan pergantian tahun ini, menjadikan kita lebih baik dan kehidupan ke depan semakin cerah," tuturnya.

Sahrul Harahap, seorang peserta pawai berpendapat bahwa langkah yang dilakukan oleh ormas Islam di Kabupaten Mandailing Natal ini sangat tepat, untuk menanamkan kepada generasi muda bahwa 1 Muharram lah tahun barunya umat Islam.

"Tahun baru 1 Muharram ini lah yang harusnya kita rayakan, dengan memperbanyak kegiatan keagamaan seperti mendengarkan tausyiah, bersolawat, dan pengajian. Karena ini lah tahun baru kita umat Islam sesungguhnya. Bukan tahun baru 1 Januari yang banyak dirayakan orang dengan menyalakan kembang api," katanya.

Bagikan Masker

Saat ini Kabupaten Mandailing Natal termasuk dalam zona hijau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Meski demikian, personel Kepolisian Resor (Polres) Mandailing Natal membagikan langsung ratusan masker, yang dipimpin langsung oleh Kepala (Polres) Mandailing Natal, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Horas Tua Silalahi.

Polisi Mandailing Natal Bagi MaskerPersonel Polres Mandailing Natal memakaikan masker kepada peserta pawai obor di Panyabungan, Mandailing Natal, Kamis, 20 Agustus 2020. (Foto: Tagar/Andi Nasution)

Pembagian masker tersebut sebagai upaya yang dilakukan pihak polres untuk mencegah penyebaran Covid-19 di daerah itu.

"Dalam pawai tersebut, kami juga menyediakan enam ratus pieces masker, untuk dibagikan kepada warga masyarakat Kabupaten Mandailing Natal yang mengikuti kegiatan pawai," ujarnya.

Bukan hanya membagikan ratusan masker, dia juga mengerahkan ratusan personelnya untuk menjaga kondisi keamanan saat pelaksanaan pawai obor.

"Demi kelancaran acara pawai dan kondusifitas situasi Kamtibmas serta Kamseltibcar, kami menurunkan 106 personel yang disiagakan di beberapa titik persimpangan, dan lokasi start dan finish kegiatan pawai tersebut," jelas Horas Tua.

Horas Tua melanjutkan, pawai obor tersebut dimulai dari jembatan Pidoli dan finish di Masjid Raya Al Qurra Wal Hufadz.

Dia juga menyatakan rasa terima kasihnya pada peserta pawai yang tetap menjaga ketertiban dan menerapkan protokol kesehatan.

"Terima kasih kepada masyarakat atas lancarnya kegiatan pawai, semoga di tahun baru ini kita semakin tingkatkan kebersamaan dalam menghadapi pandemi Covid-19, dengan cara saling bahu membahu meningkatkan kewaspadaan dalam mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19, agar Kabupaten Madina sebagai zona hijau tetap terjaga,” imbaunya..

Horas Tua mengimbau pada seluruh warga Mandailing Natal untuk tetap mengutamakan pencegahan, dengan mematuhi protokol kesehatan selama masa pandemi.

“Seperti pakai masker, jaga jarak fisik dan rajin cuci tangan, dan hindari kerumunan selama beraktifitas diluar rumah," jelas Horas Tua.

Pengamanan dan pembagian masker wajah yang dipimpin langsung oleh kapolres tersebut, mendapatkan respons positif dari warga dan peserta.

"Saya melihat secara keseluruhan, pawai obor dan tablig akbar itu berjalan sukses, berkat kekompakan dan kerjasama semua pihak. Terutama perhatian dari kepolisian, yang selain menjaga ketertiban berlangsungnya kegiatan, juga membagikan masker yang saat ini memang menjadi kebutuhan khusus masyarakat," kata dia.

Dia menambahkan, kegiatan seperti itu perlu di lestarikan dan dijadikan kegiatan rutin tahunan dalam memeriahkan tahun baru Islam.

"Harapan kita di tahun baru Islam ini, semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir, dan ini juga bisa menjadi momentum bagi kita untuk berbenah guna menyambut kehidupan yang lebih baik lagi kedepannya," tuturnya. []

Berita terkait
Kembalinya Sarang Penyu di Pesisir Pantai Koh Samui
Ratusan bayi penyu muncul di kawasan pesisir Pulau Koh Samui, Thailand, sejak pandemi Covid-a9 melanda. Warga setempat juga menemukan sarang.
Ritual Pemanggil Hujan di Perbesi Tanah Karo
Warga Desa Perbesi, Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo, memiliki ritual untuk memanggil hujan saat musim kemarau panjang.
Kisah Dosen Cantik Multitalenta dari Bantaeng
Arini Nur Annisa, yang akrab disapa Rini atau Arini adalah seorang dosen cantik yang juga berprofesi sebagai pembawa acara atau MC.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.