APD Buatan UNY bagi Tenaga Medis Covid-19 Yogyakarta

UNY membuat APD yang dibagikan kepada tenaga medis Covid-19 di Yogyakarta.
Rektor UNY, Sutrisna Wibawa (ketiga dari kanan) saat memberikan sambutan penyerahan bantuan kepada tenaga medis di Rektorat UNY.

Sleman - Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat alat pelindung diri (APD), sanitizer, dan wastafel portabel untuk diberikan kepada tenaga medis yang menangani pasien Covid-19. Bantuan ini disalurkan kepada empat kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni Sleman, Bantul, Gunungkidul, dan Kulon Progo.

Rektor UNY, Sutrisna Wibawa mengatakan, bantuan yang diberikan bertepatan dengan Dies Natalis ke-57 UNY. Untuk APD yang diproduksi merupakan buatan para sivitas UNY. "Kami produksi ratusan APD untuk para tenaga medis," katanya saat ditemui di kampus UNY, Senin, 27 April 2020.

Menurut dia, bantuan diberikan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) di masing-masing kabupaten. Selain itu, otoritas kampus juga memberikan bantuan berupa sembilan bahan pokok (sembako). Setiap kabupaten akan memperoleh APD 100 set, sanitizer sebanyak 100 botol masing-masing satu liter, masker sebanyak 100 set, dan wastafel injak portabel sebanyak dua unit.

“Sedangkan ribuan paket sembako dalam rangka bakti sosial dies natalis, telah terlaksana sejak 19 April 2020 lalu di Gedangsari Gunungkidul serta Karangmalang, Mrican, Kuningan, dan Samirono yang mana lokasi-lokasi di sekitar kampus,” katanya.

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Busana (PTBB) dan koordinator kegiatan ini,Adam Jarussalem mengatakan total ada 400 APD yang diproduksi dan dibagikan ke sejumlah layanan kesehatan di empat kabupaten di DIY. APD ini berupa satu set yang terdiri dari baju hazmat berbahan kain spunbound standar medis, masker, dan pelindung muka (faceshield) berbahan plastik.

“Proses produksi berlangsung sejak 6 April 2020 dan melibatkan 10 mahasiswa busana secara work from home. Jadi sembari kuliah dari rumah, mempraktekkan ilmu yang dimiliki,” ungkap Adam.

Penggunaan APD ini lebih baik dari pada tidak memakai sama sekali.

Adam tak menampik bantuan APD ini belum dilakukan uji medis yang terstandar. Sehingga tidak ada jaminan keamanan yang dapat disediakan kampus. Namun demikian, UNY tetap memroduksi APD ini mengingat ketersediaan APD bagi paramedis yang masih minim.

“Penggunaan APD ini lebih baik dari pada tidak memakai sama sekali. Dan kami sediakan APD kreasi kami ini gratis untuk para tenaga kesehatan yang membutuhkan," kata dia.

Sedangkan masker, dibuat berbahan kain kedap air (waterproof) tiga lapis. Lapisan tengah diberi bahan viselin untuk filter mikron, dan lapisan dalam berbahan kain antibakteri.

“Sesuai dengan anjuran pemerintah, masker kain walaupun memiliki tingkat filtrasi lebih rendah dari masker medis, namun tetap efektif dalam melindungi diri,” katanya.

Untuk mempermudah akses cuci tangan bagi masyarakat, Jurusan Teknik Sipil UNY berinisiatif menciptakan wastafel injak portable. Wastafel ini murah, mudah dibuat, dan meminimalisir kontak sentuhan karena bisa dinyalakan hanya dengan menginjak pedal di bagian bawah wastafel.

Sementara, untuk melengkapi akses cuci tangan, Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY juga meracik hand sanitizer menurut standar WHO. Mengandung alkohol 70%, gliserol pelembab 1,45%, dan pewangi yang harum dan lembut di kulit.

“Wastafel ini kolaborasi dan peran aktif jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencaanaan FT dalam ikut menangani Covid 19. Sedangkan hand sanitizer buatan Pendidikan Kimia FMIPA. Kami sama-sama berharap dapat berkarya untuk menyediakan akses cuci tangan,” kata mahasiswa Fakultas Teknik, Muhammad Riza.

Riza berharap wastafel tersebut ketika diserahkan ke masyarakat dapat dipindah-pindah untuk ditempatkan di lokasi yang strategis. []

Baca Juga:

Berita terkait
19 Kendaraan Masuk Yogyakarta Diminta Putar Balik
Bukan isapan jempol, pemudik masuk Yogyakarta dari zona merah Covid-19 diminta putar balik.
Kronologi WNA India Positif Covid-19 di Yogyakarta
Ada 15 WNA asal India di Yogyakarta yang sebagian positif terpapar Covid-19. Berikut penjelasan Gugus Tugas Covid-19 DIY.
Jumlah Buruh Menjadi ODP di Yogyakarta
Disnaker DIY mencatat ada 28 ribu pekerja kehilangan pekerjaan karena PHK dan dirumahkan. Namun, SBSI Yogyakarta mencatat jumlahnya lebih tinggi.