Apakah Doa Bisa Mengubah Takdir?

Pada prinsipnya, doa itu tidak mengubah pengetahuan Allah. Namun, doa bisa mengubah isi catatan Lauhul Mahfudz.
Berdoa (Foto:Tagar/Pixels/Ali Arapoglu)

Jakarta – Bagi umat muslim, berdoa merupakan unsur paling esensial dalam ibadah. Berdoa adalah memohon atau meminta pertolongan kepada Allah SWT.

Tapi perlu diingat, kita memanjatkan doa bukan hanya saat sedang terkena musibah, tapi lakukan kegiatan berdoa setiap waktu agar dapat terhindar dari marabahaya.

Banyak orang-orang yang bertanya, apakah doa bisa mengubah takdir?

Anggota Fatwa daro al-Ifta Mesir, Syekh Mahmud Syalabi menjelaskan takdir itu ada dua jenis.

Pertama adalah takdir yang pasti terjadi. Kedua adalah takdir yang bisa ditangguhkan dan bisa dihindari dengan doa.

Karena itu, jika seseorang berdoa atau bersedekah, Allah SWT dapat menghindarkannya sebagai tanggapan atas permohonan hambanya tersebut.

"Tidak ada yang akan menolak qodho kecuali doa,” demikian sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan.

Dengan demikian, apakah dapat dikatakan bahwa doa itu bisa mengubah takdir? Mantan mufti Mesir yang saat ini menjadi anggota Majelis Ulama Senior di Al-Azhar Mesir, Syekh Ali Jum'ah menjelaskan, pada prinsipnya doa itu tidak mengubah pengetahuan Allah.

Namun, doa bisa mengubah isi catatan Lauhul Mahfudz atau kitab al-Mastur yang dilihat para malaikat. Sebagimana yang sudah dijelaskan diatas, ada takdir yang tak bisa dihindari atau takdir yang pasti. Takdir itu ada dalam pengetahuan Allah SWT, dan pengetahuan-Nya tidak akan tertinggal.

Jadi, Allah SWT pasti mengetahui ketika ada permohonan atau doa. Selain itu, Allah SWT juga tahu bahwa ada peristiwa yang terjadi, yang mungkin bertentangan dengan apa yang tercatat dalam catatan Lauhul Mahfudz.

"Tapi (peristiwa) itu tidak bisa bertentangan dengan pengetahuan Allah SWT yang ada dalam diri-Nya sendiri. Tidak pula diketahui oleh seorang nabi yang diutus atau malaikat yang dekat dengan Allah kecuali dengan izin-Nya," Syekh Jum`ah.

Misalnya, di Lauhul Mahfudz tertulis bahwa seorang Muslim bernama Budi akan gagal dalam ujian. Lalu si Budi berdoa, "Ya Allah, berikan aku keberhasilan." Lalu Allah membantunya dan Budi pun berhasil, yang artinya bertentangan dengan Lauhul Mahfudz yang diketahui para malaikat.

"Mengapa itu bisa terjadi? Karena doa mampu mengubah apa yang tercatat dalam Lauhul Mahfudz. Dan Allah SWT mengetahui bahwa orang tersebut akan berdoa, dan mengetahui bahwa apa yang tercatat dalam Lauhul Mahfudz itu akan berubah, serta juga mengetahui bahwa orang itu akan berhasil dalam ujian," kata Syekh Jum'ah. []


Baca Juga :


Berita terkait
Doa yang Selalu Dibaca Nabi Muhammad Ketika Turun Hujan Deras
Membaca doa untuk meminta perlindungan dari Allah SWT adalah cara paling mudah agar terhidar dari musibah.
Bagaimana Doa untuk Orang Tua Non-Muslim yang Meninggal Dunia?
Berdoa untuk orang tua non-Muslim yang sudah meninggal tidak ada gunanya dan bahkan dilarang perintah Alquran.
Tata Cara dan Doa Tayamum, Lengkap dengan Artinya
Namun ditempat yang sumber air terbatas atau kering, maka dapat melakukan tayamum penggantu wudhu.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.