Jakarta - Biaya implisit adalah suatu jenis biaya peluang yang hadir saat suatu perusahaan memanfaatkan sumber daya internal guna proyek tertentu tanpa adanya kompensasi eksplisit guna pemanfaatan sumber daya tersebut.
Biaya implisit juga berfungsi mewakili biaya peluang, yakni alternatif terbaik berikutnya yang hilang ketika perusahan memutuskan untuk memilih menggunakan sebuah input (faktor produksi).
Karena memperhitungkan biaya implisit, perusahaan mungkin mencatatkan laba ekonomi yang nol atau negatif, bahkan ketika laporan keuangan mereka menunjukkan laba akuntansi yang positif.
Hal ini juga biasanya terjadi saat suatu perusahaan memilih antara berbagai alternatif pilihan atas penggunaan berbagai aset tertentu.
Biaya implisit bisa diukur secara akurat untuk tujuan akuntansi perusahaan. Biaya ini juga bisa membantu setiap manajer dalam membuat keputusan yang efektif untuk perusahaannya.
Berikut ini kami Berikan contoh dan cara menghitung biaya implisit.
Perusahaan tersebut bisa menghasilkan laba bersih sebanyak Rp 600 juta setiap bulannya, sedangkan bila gedung tersebut disewakan kepada pihak lain, maka biaya peluang yang bisa mereka dapatkan adalah Rp 40 juta per bulannya.
Cara menghitung biaya implisit ini sangatlah mudah, seperti yang kita ketahui sebelumnya sudah ada keuntungan ekonomi aktual dari perusahaan manufaktur tersebut yang sebesar Rp 600 juta, lalu bisa kita kurang 40 juta rupiah. Artinya, biaya implisit dari perusahaan manufaktur tersebut adalah 560 juta rupiah perbulan.
Karena perusahaan manufaktur tersebut memanfaatkan sumber dayanya sendiri berupa gedung, maka perusahaan tersebut tidak memperoleh pendapatan dari aset dan juga tidak akan melaporkannya sebagai eksplisit ataupun untuk menggunakan gedung tersebut sebagai kegiatan operasionalnya sendiri.[]
(Erlangga)
Baca Juga:
- China Alami Inflasi, Resahkan Ekonomi Global
- Menko Perekonomian Ajak Calon Investor Berinvestasi di KEK
- Pacu Perkembangan Ekonomi Syariah dengan Teknologi Digital
- Ekonomi Mulai Bangkit, Bank BUMN Salurkan Kredit Rp 2.888 Triliun