Jakarta - Peralihan kepemimpinan Malaysia dijadwalkan akan berlangsung pada pertengahan 2020. Peralihan tersebut dilakukan dari Perdana Menteri Tun Dr. Mahathir Mohamad kepada Ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim
"Terkawal (peralihan kekuasaan, red), sekitar tahun depan, 2020, pertengahan tahun," kata Anwar Ibrahim usai bertakziah dan silaturrahmi ke keluarga mendiang Presiden RI ke-3 BJ Habibie di Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2019, seperti diberitakan Antara.
Diketahui Mahathir atau yang biasa dikenal dengan Dr M, telah berjanji akan menyerahkan jabatannya ke Anwar Ibrahim.
Kendati demikian, Anwar belum bisa memastikan terkait tanggal dan detai pelaksanaan transisi kekuasaan itu akan berlangsung.
Anwar mengatakan, PM Mahathir akan mengalihkan jabatannya pada tahun 2020 atau setelah menjabat selama dua tahun.
Sejumlah media di Malaysia memberitakan bahwa Mahathir pada 3 Oktober 2019 menyebutkan belum berdiskusi mengenai peralihan kekuasaan itu.
Sementara, Anwar Ibrahim menegaskan perbincangan mengenai transisi kekuasaan telah dilakukan, tetapi tanggal pasti memang belum ditentukan oleh kedua pihak.
Sebelumnya, diketahui Mahathir atau yang biasa dikenal dengan Dr M, telah berjanji akan menyerahkan jabatannya ke Anwar Ibrahim, khususnya setelah ketua Koalisi Pakatan Harapan itu terpilih kembali sebagai perdana menteri Malaysia pada Mei 2018.
Anwar merupakan politisi yang menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri pada 1993-1998, atau ketika periode pertama Mahathir Mohamad. Namun, karier politiknya hancur ketika Mahathir menudingnya telah melakukan sodomi dan korupsi.
Dia kemudian dikirim ke penjara atas tuduhan sodomi di 1998. Pada 2013, saat pemerintahan Najib Razak, kembali menerima hukuman lima tahun penjara atas tuduhan yang sama.
Sebelum pemilu, Mahathir menyambangi musuh lamanya tersebut. Anwar kemudian menyerukan pengikutnya untuk membukakan jalan bagi Mahathir. []