Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemkot) sudah mempersiapkan diri jika terjadi lonjakan kasus pagebluk Covid-19 usai momen pergantian tahun. Kawasan publik dan wisata seperti Tugu, Malioboro, dan Titik Nol Kilometer tetap dibuka saat malam Tahun Baru.
"Kami sudah mengantisipasi sejak awal Desember 2020 dengan menambah kamar-kamar dan rumah sakit," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Purwadi kepada wartawan ditemui saat malam pergantian tahun di Museum Benteng Verdeburk, Kamis malam, 31 Desember 2020.
Masih ada 70 kamar yang memang belum dibuka, untuk antisipasi terjadinya lonjakan kasus
Menurut Heroe, Yogyakarta sudah berkomitmen menambah 98 kamar untuk pasien positif covid-19. Saat ini, 28 kamar di antaranya sudah digunakan.
"Masih ada 70 kamar yang memang belum dibuka, untuk antisipasi terjadinya lonjakan kasus," ucap dia.
Bagi Heroe, lonjakan kasus positif covid karena pageblug ini tidak hanya menimpa Kota Yogyakarta saja. Artinya di hampir seluruh wilayah di Tanah Air juga mengalami hal yang sama. Namun Pemkot Yogyakarta sendiri tak henti-hentinya menggaungkan perilaku 4M.
"Kami menerapkan protokol kesehatan 4M, bukan 3M lagi,” ujar dia.
Selain memakai masker, mencuri tangan, menjaga jarak sebagai langkah upaya mencegah sekaligus memutus rantai penularan Covid-19, Pemkot Yogyakarta juga meminta agar masyarakat menerapkan perilaku disiplin dengan menghindari kerumunan.
Baca juga:
- Pria di Yogyakarta Ini Geram Kian Marak Aksi Klitih
- Setelah Dilarang, Anggota FPI Yogyakarta Masuk Hizbullah
- KAMMI DIY: Pelarangan FPI Tak Masuk Akal
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menegaskan tidak ada penutupan total di sejumlah titik publik seperti Tugu, kawasan Malioboro sampai Titik Nol Kilometer saat malam Tahun Baru.
Kebijakan itu menuai pro dan kontra. Banyak yang mengkhawatirkan jika Tugu, Malioboro, dan Titik Nol tidak ditutup saat momen pergantian tahun akan berimbas pada meningkatnya penyebaran Covid-19 di Yogyakarta. []