Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo mengatakan pemerintah telah mempersiapkan 1.011 rumah sakit dan 82.168 tempat tidur guna mengantisipasi varian Omicron yang saat ini kian menyebar di Indonesia.
Selain itu kesiapan logistik berupa APD dan obat-obatan cukup untuk tiga bulan kedepan. Saat ini sejumlah rumah sakit yang menjadi rujukan pasien Covid-19 varian omicron mulai melakukan pengetatan untuk pasien umum.
"Kesiapsiagaan pelayanan kesehatan dilakukan karena pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia diperkirakan semakin banyak," kata Abraham Wirotomo, di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta, Minggu, 2 Januari 2021.
Dia menjelaskan, 24 pasien Covid-19 varian 9micron yang saat ini dirawat di RSPI Sulianti Saroso kondisinya terus membaik. Mereka tidak ada yang perlu mendapatkan perawatan intensif.
Rosa Marlina, Dokter Spesialis Paru RSPI Sulianti Saroso mengatakan, seluruh pasien Omicron umumnya berusia muda dan tidak memiliki komorbid. Pasien terdeteksi memiliki Omicron bukan karena gejala namun lantaran ingin melakukan perjalanan jauh.
Situasi mulai sulit ketika penularan sudah menyebar ke kelompok lansia dan komorbid.
“Saya berharap pemerintah jangan terburu-buru kendorkan pembatasan. Pasien diawal-awal adanya varian baru cenderung tidak berat karena mayoritas adalah berusia muda serta sebenarnya orang sehat sehingga dia mau melakukan perjalanan jauh," katanya.
"Situasi mulai sulit ketika penularan sudah menyebar ke kelompok lansia dan komorbid,” katanya.[]
Baca Juga:
- Kemungkinan “Badai” Omicron Akan Terjadi di Amerika
- Prediksi Ahli Sebut Banyak yang Berpotensi Terinfeksi Omicron
- Omicron Dorong Lonjakan Kasus Covid-19 di Australia
- Omicron Dorong Lonjakan Kasus Covid-19 di Australia