Prediksi Ahli Sebut Banyak yang Berpotensi Terinfeksi Omicron

Ahli virus yang pertama kali menemukan Omicron memprediksi banyak orang akan terinfeksi varian baru tersebut
Ilustrasi: Varian Omicron pertama kali ditemukan di provinsi terpadat di Afrika Selatan, seperti Gauteng, Johannesburg, dan Pretoria (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Ahli virus yang pertama kali menemukan Omicron, Wolfgang Preiser, kepada DW mengatakan tentang peningkatan pesat kasus Covid-19. Dia memprediksi banyak orang akan terinfeksi varian baru tersebut. Alex Berry melaporkannya untuk DW.

Ahli virologi Afrika Selatan, Wolfgang Preiser, yang pertama kali menemukan varian Omicron, memperingatkan sifat virus tersebut yang sangat menular dalam sebuah wawancara dengan DW pada hari Kamis, 30 Desember 2021.

"Dengan varian ini, tidak mungkin untuk lolos dari infeksi," kata Preiser kepada DW.

Varian OmicronIlustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Ahli virologi itu "sangat optimis" dengan penurunan drastis dalam jumlah kasus yang terdeteksi di Afrika Selatan, salah satu negara yang pertama kali dilanda varian Omicron.

"Mungkin Omicron sedikit kurang ganas dari strain sebelumnya," kata Preiser. "Namun, kami masih melihat ada pasien meninggal karenanya," dia memperingatkan.

1. 'Mustahil' lolos dari infeksi Omicron

Varian Omicron pertama kali ditemukan pada November lalu dan sejak saat itu memecahkan rekor jumlah infeksi di beberapa negara Eropa, termasuk Prancis di mana infeksi harian melampaui 200.000 kasus.

Laporan awal tentang varian tersebut menunjukkan bahwa Omicron memiliki efek yang lebih ringan daripada varian virus lainnya, para ilmuwan telah memperingatkan bahwa lonjakan kasus dapat dengan mudah membanjiri layanan kesehatan.

"Ini bukan pertanyaan tentang virus flu biasa, mungkin bergerak ke arah itu dan bisa menjadi kabar baik," jelas Preiser.

Wolfgang PreiserAhli virologi Afrika Selatan, Wolfgang Preiser (Foto: dw.com/id)

"Namun, kabar buruknya adalah bahwa dengan varian ini hampir tidak mungkin untuk lolos dari infeksi," tambahnya.

"Kami telah melihat seberapa cepat penyebarannya dan seberapa cepat jumlahnya meningkat,” kata ahli virologi itu, seraya memperingatkan bahwa banyak pasien tidak menunjukkan gejala dan masih dapat membawa dan menularkan penyakit.

"Saya akan mengatakan bahwa selama beberapa bulan ke depan, mayoritas penduduk akan mendapatkannya (terinfeksi Omicron)," katanya kepada DW.

2. Mengikuti contoh Afrika Selatan

Peningkatan kasus tajam yang terjadi di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat, sama seperti yang terjadi di Afrika Selatan, kata Preiser, tetapi peningkatan kasus ini tidak disertai dengan meningkatkannya jumlah rawat inap.

"Kami sangat khawatir selama perayaan Natal, karena dimulai pada akhir November di sini, kami kemudian mencatat jumlah kasus parah yang dirawat di rumah sakit," kata Preiser kepada DW.

"Dan untungnya, jumlah infeksi kami telah mencapai puncaknya sehingga kami sekarang berada dalam tren penurunan yang jelas," tambahnya. "Dan untungnya tingkat rawat inap kami turun secara signifikan, kami telah melihat jumlah kasus parah yang tidak banyak."

Namun, dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa kebanyakan orang di Afrika Selatan di beberapa daerah telah terinfeksi virus corona selama setahun terakhir dan mungkin sudah memiliki antibody (bh/ha)/dw.com/id. []

Dunia Tak Siap Hadapi Omicron dan Varian Baru Lain

Omicron Dorong Pembatalan Penerbangan di Seluruh Dunia

Pandemi di Masa Depan Bisa Lebih Mematikan

Varian Omicron Telah Menyebar di 38 Negara di Dunia

Berita terkait
Dunia Tak Siap Hadapi Omicron dan Varian Baru Lain
Pandemi virus corona (Covid-19) melanda dunia sejak dua tahun lalu, dunia tetap harus belajar hidup dengan pandemi
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.