Antisipasi Lonjakan Corona Klaster Indogrosir Sleman

Pemkab Sleman mengantisipasi membludaknya dari Klaster Indogrosir. Seperti menyiapkan asrama haji untuk menampung yang reaktif.
Bupati Sleman, Sri Purnomo (kanan) saat memberikan keterangan kepada wartawan, Senin, 11 Mei 2020. (Foto: Tagar/Rahmat Jiwandono)

Yogyakarta - Pemkab Sleman akan melaksanakan rapid test massal pada 12 Mei sampai 14 Mei 2020 bagi masyarakat yang berkunjung ke pusat perbelanjaan Indogrosir pada 19 April - 4 Mei 2020. Rapid test diadakan karena satu orang karyawan di pusat kulakan terbesar di Sleman ini positif terpapar Covid-19 pada 24 April 2020 lalu.

Untuk itu, langkah antisipasi dilakukan, salah satunya menyiapkan asrama haji untuk menampung orang yang hasil rapid test-nya reaktif. Namun tetap berharap tidak ada penambahan orang positif Covid-19 dari Klaster Indogrosir.

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengungkapkan, masyarakat yang sudah mendaftar ikut rapid test dan jika hasilnya reaktif atau berpotensi terkena Covid-19 akan ditampung di asrama haji yang berada di Jalan Ring Road Utara. Asrama haji akan dikosongkan sepenuhnya sehingga bisa untuk menampung hasil rapid test yang reaktif.

"Asrama haji dikhususkan untuk yang hasilnya reaktif. Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman sudah siap di asrama haji dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," katanya di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin, 11 Mei 2020.

Sri menyebut, Pemkab Sleman menyiapkan kuota sebanyak 1.500 rapid test. Jumlah masyarakat yang telah mendaftar untuk ikut rapid test hingga hari ini pukul 11.00 WIB tercatat 1.375 orang.

Dengan begitu, jika dari 1.500 orang yang ikut tes cepat, ternyata hasilnya 10 persen reaktif maka akan ditampung di asrama haji. Setelah itu, akan dilakukan tes swab. "Kalau hasil tes swabnya ternyata juga positif akan kami rujuk ke RSPAU Dr S Hardjolukito," jelasnya.

Saat disinggung mengenai pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), katanya, pemkab Sleman belum akan mengajukan PSBB ke pemerintah pusat. Jajarannya memilih untuk melakukan penanganan secara masif dan tracing terus dilakukan.

Rapid Test Massal di Gunungkidul dan Kota Yogyakarta

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bakal menggelar rapid diagnostic test (RDT) massal. Target peserta RDT adalah pemudik yang datang dari zona merah episentrum Covid-19, tenaga kerja Indonesia (TKI), orang dalam pemantauan (ODP), hingga jemaat tablig Gowa, Sulawesi Selatan.

"Namun untuk jumlah orang yang akan ikut RDT masih kami hitung," ujar Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty.

Ia mengatakan, RDT akan diadakan di seluruh puskesmas di Bumi Handayani. Pihaknya mengupayakan masyarakat tidak berkerumun saat mengikuti RDT.

Kalau hasil tes swabnya ternyata juga positif akan kami rujuk ke RSPAU Dr S Hardjolukito.

Diakuinya, ada tiga warga Gunungkidul yang hasil RDT menunjukkan reaktif. Ketiga orang itu masih termasuk dalam klaster Indogrosir. "Kami tetap melakukan tracing contact terhadap mereka (klaster Indogrosir)," katanya.

Bupati Gunungkidul, Badingah menambahkan, RSUD Saptosari akan dijadikan tempat isolasi bagi orang yang mengalami gejala Covid-19. Selain itu, Gedung Persaudaraan Haji Indonesia (PHDI) juga akan dijadikan tempat isolasi. "Rencanaya dua tempat itu akan kami jadikan tempat isolasi," katanya.

Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, tekait dengan klaster Indogrosir, pemkot akan melakukan rapid test bagi warga Kota Yogyakarta. Untuk bisa ikut dalam rapid test, dengan masuk dalam aplikasi Corona monitoring system (CMS) yang ada di corona.jogjakota.go.id. Sebanyak 700 rapid test disiapkan, pelaksanaannya pada 12-14 April 2020.

Wakil Wali Kota Yogyakarta ini mengungkapkan, selain rapid test ini, juga pemeriksaan kepada pengunjung juga sebagai alat untuk deteksi sebaran dan peta sebarannya. Nantinya juga akan ditindaklanjuti dengan tracing terhadap titik-titik pertemuan yang punya potensi sebagai titik sebaran.

Menurut dia, Pemkot Yogyakarta akan mengkonsultasikan dengan Pemda DIY, terkait antisipasi hasil rapid test. Sebab jika di Kabupaten Sleman ada 1.500 dan Kota Yogyakarta ada 700 rapid test, maka langkah antisipasinya adalah penyiapan rumah sakit untuk menindaklanjuti hasil tes cepat tersebut.

Dia mengatakan, saat ini ada 45 kamar isolasi yang tersebar di tujuh rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Yogyakarta. Saat ini pemkot sudah mencoba ekstensi terhadap semua rumah sakit rujukan, agar bersiap-siap menambah kamar isolasi sebagai antisipasinya.

"Kondisi ini perlu kerja sama mengingat transmisi lokal yang sedang kita tracing ini punya potensi sebaran yang agak luas. Kami imbau warga (pengunjung Indogrosir) mengurangi mobilitas dan melakukan isolasi mandiri sampai nanti mengikuti rapid test," kata Heroe. []

Baca Juga:


Berita terkait
Indogrosir Jadi Klaster Covid-19 di Yogyakarta
Gugus Tugas Covid-19 DIY menyatakan Indogrosir di Sleman sebagai klaster baru Covid-19.
Pengunjung Indogrosir Sleman Diminta Rapid Test
Pemkab Sleman meminta pengunjung Indogrosir menjalani rapid test. Sebanyak 1.500 RDT disiapkan.
Usai 27 Karyawan Indogrosir di Sleman Reaktif Corona
190 karyawan pusat perbelanjaan di Sleman rapid test, hasilnya 27 orang reaktif Covid-19.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.