Indogrosir Jadi Klaster Covid-19 di Yogyakarta

Gugus Tugas Covid-19 DIY menyatakan Indogrosir di Sleman sebagai klaster baru Covid-19.
Ahli Epidemologi UGM, Riris Andono Ahmad saat memberikan keterangan pers di kantor BPBD DIY pada 8 Mei 2020. (Tagar/Rahmat Jiwandono)

Yogyakarta - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan pusat perbelanjaan Indogrosir yang terletak di Kabupaten Sleman, sebagai klaster baru terkait Covid-19. Sebelumnya di Yogyakarta ada tiga klaster yakni klaster jemaat tablig Gowa, jemaat tablig Jakarta, dan klaster Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB).

Ahli Epidemologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Riris Andono Ahmad menjelaskan, klaster ini ditemukan setelah satu karyawan Indogrosir positif terpapar Covid-19 pada 24 April 2020 lalu.

Setelah diketahui ada satu orang positif dilakukan investigasi kontak erat pertama didapatkan ada 10 kontak erat dengan kasus pertama dan hasil rapid test menemukan lima kontak erat tersebut reaktif terhadap rapid test dan skrining lanjutan dilakukan. "Data itu per 7 Mei 2020," ungkapnya saat ditemui dalam jumpa pers di kantor Badan Penanggulangan Bencanda Daerah (BPBD) DIY pada Jumat, 8 Mei 2020.

Lebih lanjut ia mengatakan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman telah melakukan rapid tes sebanyak 338 kepada karyawan Indogrosir dengan 57 di antaranya hasilnya adalah reaktif atau tingkat positif terpapar Covid-19 sebesar 16,8 persen. Skrining akan dilanjutkan kepada masyarakat yang berkunjung ke Indogrosir pada periode 25 April hingga 4 Mei 2020.

Menurut dia, dengan adanya klaster besar keempat tersebut, menunjukkan indikasi adanya penularan lokal yang sudah meluas. Sebab, karyawan di Indogrosir tidak hanya berasal dari Sleman saja tetapi juga dari kabupaten lain di Yogyakarta, termasuk pengunjungnya. "Potensi perluasan penularan ini yang kemudian menyebabkan perubahan strategi untuk melakukan skrining massal," katanya.

Dengan skala penularan yang sudah meluas, maka penemuan kasus dilakukan dengan pendekatan skrining dibandingkan dengan melakukan contact tracing. Dengan semakin meluasnya penularan di komunitas, maka masyarakat diimbau agar selalu waspada terhadap potensi penularan dengan melakukan social distancing secara konsisten.

Potensi perluasan penularan ini yang kemudian menyebabkan perubahan strategi untuk melakukan skrining massal.

Doni sapaan akrabnya, menegaskan bahwa semua pelaku bisnis, terutama bisnis retail maupun layanan jasa lainnya yang berhubungan dengan masyarakat banyak. Pengusaha diimbau agar mempunyai protokol pencegahan infeksi yang memadai dan menyediakan fasilitas cuci tangan di tempat usaha. "Pemilik usaha diminta untuk melakukan pembatasan jumlah pengunjung dan jarak antar pengunjung per satuan waktu," katanya.

Protokol pencegahan penularan akan membantu para pebisnis untuk memastikan bahwa usaha dapat tetap berjalan dengan tetap memastikan bahwa tempat usaha tidak menjadi sarana potensial penularan Covid-19.

rapid test indogrosirPengunjung Indogrosir pada 25 Maret sampai 4 Mei diminta menjalani rapid test guna mencegah penyebaran Corono. (Foto: Dinas Kominfo DIY)

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan, jajarannya belum akan mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke pemerintah pusat. Pemkab masih menunggu hasil swab dari 57 orang yang reaktif saat rapid test.

Ia menyebut Pemkab Sleman tidak bisa memutuskan PSBB sendiri karena ada keterkaitan satu sama lain. Pemkab masih melakukan koordinasi dengan beberapa pihak. "Saya masih menunggu hasilnya (swab karyawan Indogrosir) apakah positif atau negatif Covid-19," ujarnya kepada wartawan.

3 Positif Covid-19 di Bantul dari Klaster Indogrosir

Jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Bantul bertambah tiga pasien. Riwayat ketiga pasien baru ini termasuk dalam kluster Indogrosir di Sleman.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko mengatakan, ketiga itu laki-laki, 24 tahun, dirawat di PKU Bantul, laki-laki, 48 tahun dirawat di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC), Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, laki-laki, 44 tahun dirawat di RSLKC.

Pria yang disapa Oki ini mengungkapkan, selain tiga pasien baru tersebut, di Bantul ada 14 pegawai Indogrosir lainnya yang memang berdomisili di Bantul. Saat ini mereka sedang ditangani.

"Jadi mereka itu domisili Bantul, dan sudah kita lakukan swab test, hasil rapid test mereka juga reaktif. Saat ini beberapa sudah masuk rumah sakit. Tapi, ada juga yang isolasi di rumahnya sendiri dan hari ini beberapa juga ada yang dirujuk ke RSL (RSLKC)," ucapnya.

Selain itu iya juga membenarkan bahwa ada pasien umur 13 tahun dengan jenis kelamin wanita, pasien ini termasuk dalam klaster tablig Jakarta. "Ada juga pasien umur 14 tahun yang termasuk dalam klaster tablig Jakarta, jenis kelaminnya perempuan," ungkap Oki.

Jadi mereka itu domisili Bantul, dan sudah kita lakukan swab test, hasil rapid test mereka juga reaktif.

Sementara itu data Hari ini Jumat 8 Mei, di Bantul sudah ada 21 pasien positif Covid-19, ODP yang dirawat ada 5 orang, lalu PDP 26 orang. "Data hari ini seperti itu, jumlah pasien positif betambah, ODP juga bertambah, PDP sama bertambah juga," ucapnya.

Ia berharap semoga warga Bantul tetap mau menjaga kebersihan dan juga patuh terhadap imbauan pemerintah yang menganjurkan di rumah saja. "Mengingat sekarang di Bantul sudah terjadi transmisi lokal terbatas maka saya berharap warga untuk tetap di rumah saja untuk mengurangi penyebaran Covid-19 ini," katanya.

Tidak melulu tentang penambahan kasus pasien Covid-19, Oki juga mengatakan ada dua pasien positif yang sembuh dari wabah ini. Keduanya merupakan ibu dan anak yang sempat dirawat di RSLKC Bantul selama 16 hari lalu dinyatakan sembuh.

"Kedua pasien sudah dinyakatan sembuh setelah hasil swab keduanya dinyatakan negatif dan boleh dipulangkan ke rumah. Namun mereka juga harus tetap waspada," kata Oki. []

Baca Juga:

Berita terkait
Pengunjung Indogrosir Sleman Diminta Rapid Test
Pemkab Sleman meminta pengunjung Indogrosir menjalani rapid test. Sebanyak 1.500 RDT disiapkan.
Usai 27 Karyawan Indogrosir di Sleman Reaktif Corona
190 karyawan pusat perbelanjaan di Sleman rapid test, hasilnya 27 orang reaktif Covid-19.
Dari Ijtima Gowa, Satu RT di Kulon Progo Isolasi
Satu peserta Ijtima Gowa dari Kulon Progo reaktif Covid-19 membuat warga satu RT menjalani isolasi mandiri.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.