Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) merapatkan barisan penanggulangan penyebaran Covid-19. Forkopimda Jatim mengantisipasi munculnya klaster Pemilhan Kepala Daerah (Pilkada), perkantoran, dan keluarga.
Khofifah mengatakan bahwa semua pihak harus lebih detail mem-break down sekaligus mengantisipasi klaster seperti keluarga, pilkada dan perkantoran. Untuk itu, Forkopimda Jawa Timur melakukan evaluasi dan langkah strategis ke depan memastikan penangananan penyebaran Covid-19 terkendali.
Kita pastikan, bed isolasi di Jawa Timur cukup aman. Bed occupancy Rate-nya saat ini 44-49 persen.
"Kita sadari Covid-19 ini merupakan persoalan dunia. Maka, ini menjadi tugas kita untuk membangun soliditas dan solidaritas dengan gerakan seirama menanggulangi penyebaran Covid-19," ujarnya saat Rakor Percepatan Penanganan Covid -19 Jatim di Klub Bunga, Kota Batu.
Mantan Menteri Sosial ini memastikan saat ini jumlah kasur untuk ruang isolasi sebanyak 6.611 dan ICU isolasi 860. Ia menilai jumlah tersebut masih cukup aman untuk penanganan Covid-19.
“Kita pastikan, bed isolasi di Jawa Timur cukup aman. Bed occupancy Rate-nya saat ini 44-49 persen. Artinya persentase ini telah sesuai dengan standar menurut WHO, yakni di bawah 60 persen," tuturnya.
Semntara Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Fadil Imran meminta kepada semua pihak untuk bersama sama menurunkan positifity rate, fatality rate dan meningkatkan recovery rate melalui kepatuhan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Fadil mengatakan beberapa klaster perlu diwaspadai adalah area pasar, rumah sakit, mal, tempat ibadah dan tempat bekerja. Bahkan, akhir-akhir ini terdapat klaster baru cukup memprihatinkan seperti keluarga, pasar atau perkantoran.
"Saya melihat ini terjadi karena pergerakan orang dipermukiman dan perbelanjaan masih tinggi ini yang harus diwaspadai munculnya klaster baru," tuturnya.
Guna menghindarkan klaster baru di perkantoran, Fadil juga meminta agar mereka memiliki penyakit bawaan atau komorbid bisa diizinkan untuk Work From Home (WFH).
Sementara itu, untuk menghindari klaster Pilkada, Fadil minta agar seluruh kontestan harus mempersiapkan protokol kesehatan secara ketat kepada tim sukses dan tim pemenangannya
"Semua kontestan harus mempersiapkan protokol kesehatan terhadap tim suksesnya sehingga pilkada tetap berkualitas dan sehat," ujarnya.
Selain antisipasi klaster pilkada dan perkantoran, Fadil juga menaruh perhatian akan kembalinya Liga 1 Indonesia. Apalagi, di Jawa Timur terdapat lima klub bertanding di Liga 1 Indonesia.
"Kami akan terus memberikan sosialisasi dan edukasi kepada suporter dan pendukung agar pertandingan tanpa penonton bisa dilaksanakan dengan maksimal, sehingga penyebaran Covid-19 bisa terkendali dengan baik," ucapnya.[]