Antisipasi Dampak La Nina, Muhammadiyah Siagakan Relawan

Masyarakat diimbauuntuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, sebab, curah hujan tinggi berpotensi memicu bencana hidrometeorologi.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyiagakan relawan untuk mengantisipasi dampak fenomena La Nina.

Fenomen anomali cuaca ini menyebabkan meningkatnya suhu muka laut dengan intensitas lemah ke sedang, yang mengakibatkan peningkatan curah hujan antara 20 hingga 70% di atas normalnya pada akhir tahun 2021. La Nina diperkirakan berlangsung hingga Februari 2022.

"Peringatan awal yang disampaikan Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) telah banyak direspons wilayah sampai daerah dengan menyiapkan dan menyiagakan relawan," ujar Ketua LPB PP Muhammadiyah Budi Setiawan dalam keterangan tertulis.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisi ka (BMKG) memprediksi fenomena La Nina tahun ini relatif sama dengan tahun sebelumnya. La Nina menyebabkan potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan.

Karena fenomena La Nina meningkatkan curah hujan, Budi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, sebab, curah hujan tinggi berpotensi memicu bencana hidrometeorologi.

Adapun sejumlah upaya yang bisa dilakukan masyarakat kota diantaranya membersihkan gorong-gorong atau saluran air dan tidak membuang sampah di saluran air.

"Sedia payung sebelum hujan menjadi sebuah hal yang nyata, payung tidak dimaknai sebagai materi sebuah payung, tapi kesiapsiagaan kita menghadapi fenomena La Nina. Karena memang dibuktikan di Indonesia 90 persen bencana itu dari hidrometeorologi," ujar Budi.

Fenomena La Nina juga memicu perhatian serius bagi kawasan-kawasan yang rawan tanah longsor karena tak jarang bencana ini menalan korban jiwa. []


Baca Juga







Berita terkait
Dampaknya La Nina bagi Iklim Global dan Indonesia
Dampak dari La Nina bergantung pada musim dan bulan, wilayah, dan intensitas.
Hadapi La Nina, Jakarta Siapkan 3 Kata Kunci
Jakarta harus tanggap apabila BMKG mengumumkan akan terjadi hujan lokal hebat.
Puncak Fenomena La Nina Diprediksi Terjadi pada Januari - Februari 2022
Pusat iklim dunia juga mendeteksi adanya penurunan suhu laut.