Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan tiga kata kunci sebagai langkah antisipasi untuk menghadapi potensi bencana akibat La Nina yang puncaknya diperkirakan terjadi Januari-Februari 2021.
"Ada tiga kata kunci yang harus dipegang dan dilaksanakan yaitu siaga, tanggap dan galang," kata Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta, Minggu, 14 November 2021.
Anis menuturkan, dalam melaksanakan kata kunci siaga, petugas harus sudah memikirkan langkah antisipasi untuk menyelamatkan serta memetakan lokasi yang aman.
"Ketika berbicara tentang bersiaga itu bukan soal upacara atau menyiapkan alat-alat tapi siaga adalah antisipasi untuk menyelamatkan. Lokasi dan langkahnya harus dipikirkan sejak awal," ujarnya.
Setelah itu, apabila Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan akan terjadi hujan lokal hebat, maka Jakarta harus tanggap.
“Artinya harus ada respons cepat yang dilakukan saat mulai terjadi banjir. Mereka turun ke lapangan untuk meringankan beban orang-orang yang terkena bencana," katanya.
Ada tiga kata kunci yang harus dipegang dan dilaksanakan yaitu siaga, tanggap dan galang.
Kata kunci yang terkahir adalah galang, artinya harus mengalang seluruh kekuatan ketika berhadapan dengan banjir. Anies mengatakan seluruh unsur tiga pilar mulai dari Polisi, TNI, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diharapkan dapat bekerja bersama untuk menggalang seluruh kekuatan, bersama masyarakat, bahu-membahu ketika menghadapi ancaman banjir.
"Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi karena Anda semua menjadi bukti bahwa bangsa kita tetap melahirkan pahlawan dan menumbuhkan pahlawan. Pahlawan-pahlawan itu tidak hanya hadir di tahun 1945 tapi setiap tahun dan hadir dalam setiap kesempatan," pungkasnya. []
Baca Juga
- Apa Itu BMKG?
- BMKG Sebut Wilayah Ini Mulai Alami Kekeringan Ekstrem
- BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem El Nino Akhir Tahun Ini
- 17 Peralatan Klimatologi yang Digunakan BMKG