Jakarta - Perancang busana Anne Avantie ikut turun tangan dalam penanganan wabah virus corona Covid-19 dengan mengubah rumah produksi kebaya miliknya, menjadi pabrik pembuatan baju Alat Pelindung Diri (APD). Nantinya APD tersebut akan digunakan para petugas medis merawat dan melakukan pelayanan kepada pasien positif virus corona Covid-19.
Hal itu disampaikan Anne melalui akun Instagram dengan mengatakan untuk berbuat lebih dalam membantu para petugas medis menghadapi virus corona merupakan panggilan Tuhan untuk berperan lebih kepada sesama.
"Masing masing kita bisa menjadi berkat bagi sesama, melalui kelebihan dan kekurangan kita yang manusiawi," tulis Anne @anneavantieheart, dikutip Tagar pada Selasa, 31 Maret 2020.
Profil Anne Avantie
Anne Avantie lahir di Semarang, 20 Mei 1954, dengan nama asli Sianne Avantie. Namanya dikenal luas sebagai perancang busana Indonesia yang telah memiliki berbagai koleksi kebaya batik hasil karyanya. Produk kebaya karyanya dikenal sampai dunia internasional dan sering dipakai para selebritas Indonesia hingga sejumlah ratu sejagat (Miss Universe) yang pernah datang ke Indonesia.
Anne lahir dalam keluarga Tionghoa, masa kecilnya dihabiskan di Kota Solo Jawa Tengah bersama kedua orang tuanya. Ayahnya, Hari Alexander merupakan pengusaha yang memiliki bisnis variasi mobil. Sementara ibunya, Amie Indriati memiliki usaha salon.
Masing masing kita bisa menjadi berkat bagi sesama, melalui kelebihan dan kekurangan kita yang manusiawi.
Bakat perancangnya telah terlihat sejak masih di bangku SD. Ia kerap menunjukkan kreativitas rancangan busana yang kemudian dijual kepada teman-temannya. Anne menikah dengan Yoseph Henry. Dari perkawinan itu mereka dikaruniai 3 anak, yaitu Intan Avantie, Ernest Christoga Susilo dan Ian Tadio Christoga Susilo.
Kegemarannnya membuat rancangan akhirnya membuahkan hasil. Karyanya dalam membuat kostum panggung pernah digunakan oleh grup vokal dan tari di sekolah hingga berbagai ajang hiburan remaja lainnya di Solo.
Bermodal 2 mesin jahit, Anne mulai fokus pada kariernya sebagai perancang busana di sebuah rumah kontrakan yang diberi nama “Griya Busana Permatasari” pada tahun 1989. Anne mulai mendapat banyak orderan untuk membuat kostum penari dan berbagai busana malam yang bercirikan hiasan manik-manik.
Pada tahun 2010, Anne tercatat telah memiliki dua butik di Mall Kelapa Gading dan Roemah Penganten, di Grand Indonesia. Anne juga memiliki toko bernama “PENDOPO” yang menjual produk seni dalam negeri hasil karya usaha kecil menengah (UKM).
Kegiatan Sosial dan Rohani
Selain berkarier di dunia busana, Anne Avantie juga dikenal sebagai penulis buku rohani Katolik dan aktivis sosial. Pada 2002, ia mendirikan rumah singgah bernama Wisma Kasih Bunda. Pembangunan itu, bekerja sama dengan Rumah Sakit St. Elizabeth, Semarang.
Rumah singgah itu awalnya digunakan untuk para penderita hydrocephalus, tetapi ketika tahun 2005 banyak penderita astreni ani, tumor, labiopalataschisis, bibir sumbing, dan penderita lainnya yang datang untuk mendapatkan pertolongan.
Keterampilannya dalam dunia wirausaha ditularkan Anne dengan memberikan sejumlah ceramah dalam pelatihan atau workshop keterampilan untuk berbagai kalangan. Sasarannya mulai dari para penjahit, pelajar, hingga ibu rumah tangga.
Karier
- Perancang busana
- Founder Roemah Penganten
- Founder Batiken
- Founder Anne Avantie
Penghargaan
- Kartini Award, 2004, 2005, 2008
- Wanita Indonesia Bisa, 2008. []
Baca juga:
- Lukisan Dicuri Saat Belanda Lockdown, Siapa Vincent van Gogh?
- Profil Michael Levitt dan Ramalan Badai Corona