Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diam seribu bahasa ketika ditanya penanganan banjir yang menerjang Ibu Kota beberapa kali dalam dua bulan terakhir.
Anies yang datang menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi X DPR menerobos kerumunan awak media yang berada di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Kamis, 27 Februari 2020.
Anies juga enggan meladeni pertanyaan awak media terkait tututan masyarakat yang memintanya meletakan jabatan sebagai gubernur lantaran dinilai gagal menangani banjir di Jakarta.
Alhamdulillah sekarang ini sudah bisa dikatakan surut.
Setelah selesai RDP dengan Komisi X DPR, Anies menanggapi pertanyaan awak media. Namun, hanya pertanyaan yang menyasar revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) saja, bila ditanya soal penanganan banjir Anies berseloroh telah berlalu.
"Gini. Yang penting pada fase ini sekarang kita fokusnya siaga, musim hujan terus berjalan. Alhamdulillah sekarang ini sudah bisa dikatakan surut," kata Anies usai RDP dengan Komisi X DPR.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut kemudian mengutarakan terkait sejumlah tempat yang kini masih dipenuhi pengungsi banjir Jakarta. Namun, lokasi itu hanya bisa dipergunakan untuk malam hari saja.
"Ada beberapa tempat pengungsian yang masih aktif, biasanya ditempati malam hari karena biasanya siang hari ke rumah untuk membersihkan," ujarnya.
Tuntutan Anies mundur dari masyarakat pertamakali terlihat dalam spanduk yang terpampang di Menteng, Jakarta Pusat. Dalam spanduk itu terlihat wajah Anies dengan keterangan Banjir Kotanya, Habis APBD-nya, Tertipu Warganya. Mundur Aja deh.
Di hari yang sama, Rabu 26 Februari 2020, masyarakat yang mengatasnamakan Gerakan Rabu Orange juga menuntut Anies mundur dari jabatannya. Aksi massa tersebut digelar di Balai Kota Jakarta. []