Anggota DPRD Simalungun Ajak Duel Kepala SMA

Seorang anggota DPRD Kabupaten Simalungun, AP mengajak duel Plt Kepala SMA swasta Al Wasliyah 2 di Simalungun.
Suasana keributan di salah satu ruangan SMAS Al Washliyah 2 Serbelawan, Jumat 2 Agustus 2019. (Foto: Istimewa).

Simalungun - Seorang anggota DPRD Kabupaten Simalungun, AP mengajak duel Plt Kepala SMA swasta Al Washliyah 2 di Jalan Merdeka, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Rabu 30 Juli 2019 lalu.

Lebih jauh, anggota dewan yang juga Wakil Ketua Pengurus Daerah (PD) Al Washliyah Kabupaten Simalungun itu disebut sempat mencekik leher sang kepala sekolah.

Kasus ini kemudian bergulir ke Polsek Serbelawan, Kabupaten Simalungun. Plt Kepala SMA swasta Al Washliyah, Suheri, 37 tahun, melaporkan AP.

"Ya, laporan ada. Sudah kita terima. Sementara ini kita masih tahap penyelidikan," kata Kanit Reskrim Polsek Serbelawan, Ipda Fritsel Sitohang, Jumat 2 Agustus 2019.

Kronologis

Kasus ini bermula dari saling klaim jabatan kepala sekolah antara Suheri dan pihak AP. Ditemui di Serbelawan, Suheri menyebut dia menjabat kepala sekolah setelah pejabat lama, Adini Hidayati diberhentikan. Suheri menjabat sejak 29 Juli 2019 dari hasil surat keputusan MPPW.

Suheri bercerita, AP dan rombongannya mendatangi sekolah pada 30 Juli 2019 lalu. Pihak sekolah awalnya tidak mengetahui kedatangan mereka karena memang tidak diundang, pada saat itu dia dan para guru sedang menggelar rapat.

"Pas rapat kami sama guru-guru, mereka datang. Tak ada undangan kedatangan mereka. Lewat telpon pun tidak. Lewat pemberitahuan surat pun tidak ada," kata Suheri.

Saat datang, AP bersama dengan Sekretaris PD Al Washliyah Kabupaten Simalungun, Juhum Damanik. Nama terakhir ini kemudian memerintahkan bagian tata usaha untuk membuat daftar hadir peserta rapat.

Kalau adapun SK atas nama Suheri sebagai Plt, yang menerbitkan itu sebelumnya telah dibekukan

"Sebelum ribut, Bang Juhum inilah yang nyuruh petugas tata usaha kami buat daftar hadir," kata Suheri.

Namun daftar hadir yang disodorkan Juhum tersebut tidak menggunakan kepala surat sekolah. Suheri kemudian melarang petugas tata usaha, karena tidak ada dasarnya membuat daftar hadir apalagi tanpa kop surat resmi sekolah.

Saat itu kemudian, Juhum emosi dan membentak para guru yang sedang rapat dan mengancam jika tidak menandatangani daftar hadir, akan menutup SMA swasta Al Washliyah 2 Serbelawan.

"Di situlah mulai panas. Mau berantam. Karena tak ada satupun guru yang mau neken. Datanglah AP ke mejaku, ngajak duel di luar dia samaku. Ayok kuladeni," kata Suheri, mengaku dia sempat dicekik AP saat itu.

Suheri menyebut, kedatangan PD Al Washliyah Kabupaten Simalungun terkait mantan Kepala SMA swasta Al Washliyah 2 Serbelawan, Adini Hidayati yang sebelumnya telah dinonjobkan.

"Taunya aku, orang itu datang karena gak senang aku jadi Plt Kepsek menggantikan posisi Adini," katanya.

Sementara, di tempat terpisah, AP tidak mengaku telah mencekik leher Suheri. "Tak ada pencekikan. Kapasitas kami datang ke sekolah itu sebagai PD Al Washliyah Kabupaten Simalungun. Justru Suheri yang mendatangkan kami," kata AP.

Menurut AP, mereka ke sana untuk meluruskan permasalahan jabatan kepala sekolah. Karena yang diakui Pimpinan Wilayah (PW) Al Washliyah Sumatera Utara dan Kabupaten Simalungun sebagai kepala sekolah adalah Adini Hidayati.

"Kalau adapun SK atas nama Suheri sebagai Plt, yang menerbitkan itu sebelumnya telah dibekukan sebagai PW. Duluan ada pembukaan, tapi bisa ada lagi SK atas nama Suheri," kata AP.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.