Bulukumba - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) Muhammad Bakti mengaku diintimidasi saat memimpin rapat.
Memimpinka rapat, dia intimidasi saya pimpin rapat.
Hal tersebut terjadi saat ia memimpin rapat evaluasi anggaran triwulan kedua, menghadirkan DPRD Bulukumba, pihak rumah sakit, Dinas Kesehatan dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
"Memimpinka rapat, dia intimidasi saya pimpin rapat," katanya saat dikonfirmasi melalui gawainya, Rabu, 9 September 2020.
Berita terkait:
Sayangnya Muhammad Bekti tidak dapat berkomentar banyak. Ia mengaku sedang fokus dalam sebuah rapat saat dihubungi media.
"Tidak bisaka dulu terlalu banyak bicara dek, konsentrasika ini, saya rapat dulu," katanya lalu mematikan sambungan telepon.
Di sisi lain, Andi Awal selaku salah satu anggota TAPD yang bertikai dengan Muhammad Bakti telah mengambil jalur hukum atas persoalannya.
Ia keberatan atas hal yang dilakukan anggota dewan Fraksi Gerindra tersebut kepadanya.
"Saya tidak berterima, saya lakukan visum dan melapor ke Polres Bulukumba," kata Awal.
Sebelumnya diberitakan, dalam rapat evaluasi tersebut Muhammad Bakti mengeluarkan kalimat TAPD Pencuri. Yang kemudian dikonfirmasi oleh Awal selaku anggota TAPD yang keberatan atas kalimat tersebut.
Namun bukan jawaban yang diperoleh ia justru mendapat luka di bagian leher. Awal mengaku kerah lehernya sempat dicengkeram oleh Muhammad Bakti. []