Anggota Dewan Ini Kritisi Harga BBM yang Tak Turun

Pemerintah belum mengambil sikap untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Anggota Komisi VII DPR, Saadiah Uluputty menilai pemerintah seharusnya dapat mendorong agar harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri diturunkan, setelah mencermati anjloknya harga minyak mentah sejak Maret 2020. (Foto: Tagar|Dokumen Pribadi).

Jakarta - Pemerintah belum mengambil sikap untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Sebaliknya, rapat virtual yang dilakukan Komisi VII DPR dengan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif pada Senin, 4 Mei 2020, Menteri ESDM menyampaikan argumentasi tentang penyebab harga BBM tidak turun. Syarif menyebut pemerintah menunggu kestabilan harga minyak mentah dunia karena memiliki volatilitas yang tinggi.

Anggota Komisi VII DPR, Saadiah Uluputty menilai, kondisi harga minyak dunia telah jatuh sejak Februari 2020. Sejumlah negara merespon kondisi tersebut dengan menurunkan harga BBM hingga 50 persen. Pemerintah malah menjadikan alasan volatilitas untuk tidak menurunkan harga BBM.

Harga minyak mentah dunia saat ini , sedang menyentuh titik terendah sepanjang sejarah

Baca Juga: Ringankan Beban Rakyat, Harga BBM Subsidi Layak Turun 

“Pemerintah ingin mengkonstruksi alasan volatilitas untuk tidak menurunkan harga BBM. Dibalik itu, pemerintah memang tidak berniat dan tidak beritikad baik untuk menurunkan harga BBM”, ucap Saadiah dalam keterangan tertulis, Rabu, 6 Mei 2020).

Menurutnya, harga minyak mentah dunia saat ini , sedang menyentuh titik terendah sepanjang sejarah. Faktor pembentuk harga BBM sudah seharusnya mengalami penyesuain sejak dua bulan terakhir.

“Pemerintah berhenti untuk mengekploitasi masyarakat dengan memberi harga yang terlalu tinggi dari yang seharusnya. Rakyat dibiarkan bersedekah kepada negara terus-terusan dengan membeli BBM dengan harga tak wajar”, tegas anggota Fraksi PKS Dapil Maluku ini.

BBM itu menyangkut hajat hidup rakyat. Jika tidak menurunkan harganya, konsistensi pemerintah sedang dipertaruhkan saat ini

Saadiah menambahkan, jika tetap menggunakan formulasi Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 62K/MEM/2020 tentang formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM umum dan minyak solar,  harga keekonomian BBM akan tetap rendah dibanding dengan harga BBM yang dijual oleh Pertamina saat ini.

Hari KartiniPetugas menggunakan baju kebaya saat melayani pembeli BBM di SPBU Coco Ulak Karang, Padang, Sumatera Barat, Selasa, 21 Maret 2020. SPBU tersebut memberlakukan penggunaan kebaya bagi petugas perempuan dalam menyambut Hari Kartini. (Foto: Antara/Iggoy el Fitra)

Dalam aturan Kepmen ESDM, penentuan harga BBM bergantung pada harga produk minyak hasil kilang di Singapura (Mean of Platts Singapore/MOPS) atau acuan Argus, dimana perhitungannya menggunakan rata-rata harga publikasi dua bulan ke belakang untuk penetapan harga BBM di bulan berjalan. Berdasarkan aturan ini, ditetapkan konstanta untuk jenis bensin RON di bawah 95 dan CN 48 Rp 1.800 per liter, serta Rp 2.000 per liter untuk RON 95, RON 98 dan CN 51.

Saadiah membuat kalkulasi, dengan menggunakan perhitungan baru berdasarkan Kepmen tersebut, seharusnya harga BBM mengalami penurunan menjadi sekitar Rp 5.340 per liter untuk Premium, Rp 5.400 untuk Pertalite, dan Rp 5.500 untuk Pertamax.

”Menggunakan Kepmen ESDM Nomor 62K/MEM/2020 pun harga BBM harusnya turun. Jika BBM diturunkan maka Pertamina tidak rugi secara signifikan karena sudah mendapatkan keuntungan dari selisih harga BBM selama beberapa bulan ini”, ucap Saadiah.

Baca Juga: Menanti Pertamina Turunkan Harga BBM saat Wabah Corona

Saadiah mempertegas, tak ada keinginan untuk menurunkan harga BBM, membuat publik mempertanyakan konsistensi pemerintah untuk memperhatikan hajat hidup masyarakat. “BBM itu menyangkut hajat hidup rakyat. Jika tidak menurunkan harganya, konsistensi pemerintah sedang dipertaruhkan saat ini”, katanya.[]

Berita terkait
YLKI: Lebih Keren Kasih Bansos Ketimbang Pangkas BBM
Ketua Harian YLKI, Tulus Abadi menilai, adalah hal yang lumrah jika masyarakat saat ini banyak menyuarakan opini tentang pemangkasan harga BBM.
Tak Kunjung Turun, Berapa Harga Ideal BBM Saat Ini?
Pertamina memilih untuk memberikan sejumlah program promosi ketimbang melakukan penyesuaian harga jual bahan bakar minyak (BBM).
Menanti Pertamina Turunkan Harga BBM saat Wabah Corona
Pengamat Trubus Rahardiansyah menyarankan Pertamina menurunkan harga BBM menyesuaikan dengan kondisi ada wahah corona Covid-19 di Indonesia.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.