Ancaman Hukuman Bagi Pelari Belarus Krystsina Tsimanouskaya

Pelari Belarusia, Krystsina Tsimanouskaya, katakan ia kini memusatkan perhatian pada keselamatannya dan mencari perlindungan di Eropa
Krystsina Tsimanouskaya, pelari Belarus, saat bertanding lari 100 meter putri di Olimpiade Musim Panas 2020, 30 Juli 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta - Pelari Olimpiade Belarusia, Krystsina Tsimanouskaya, Selasa, 3 Agustus 2021, mengatakan ia kini memusatkan perhatian pada keselamatannya dan mencari perlindungan di Eropa setelah menghadapi ancaman dari para pejabat di negara asalnya.

“Mereka menjelaskan bahwa sekembalinya saya, saya pasti akan menghadapi sejumlah hukuman,” katanya kepada Associated Press dalam sebuah wawancara melalui videocall. “Ada juga petunjuk yang disamarkan bahwa ada banyak hal lagi yang menunggu saya.”

Pelari berusia 24 tahun itu mengatakan ia ingin melanjutkan kariernya sebagai atlet, dengan rencana bertanding di sedikitnya dua Olimpiade mendatang.

“Untuk sekarang ini, saya hanya ingin tiba dengan selamat di Eropa, bertemu dengan orang-orang yang telah membantu saya dan membuat keputusan mengenai apa yang akan dilakukan selanjutnya,” kata Tsimanouskaya.

Pihak berwenang Polandia Senin memberinya visa kemanusiaan untuk meminta suaka politik, setelah pelari itu menuduh ofisial timnya berusaha memaksa ia terbang pulang ke Belarus di luar kehendaknya.

Tsimanouskaya mengatakan kepada para pejabat di Tokyo ia takut tidak akan selamat di Belarus dari pemerintah Presiden Alexander Lukashenko.

Sebuah kelompok aktivis menyatakan telah membelikan Tsimanouskaya tiket pesawat untuk penerbangan ke Warsawa pada hari Rabu, 4 Agustus 2021.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mencuit hari Senin, 2 Agustus 2021, malam bahwa pemerintah Lukashenko berusaha “melakukan tindakan represi transnasional lainnya” dengan memaksa Tsimanouskaya untuk pergi “semata-mata karena ia menjalankan kebebasan berbicara.”

“Tindakan semacam itu melanggar semangat Olimpiade, merupakan penghinaan terhadap hak-hak asasi, dan tidak dapat ditoleransi,” tulis Blinken.

twit blinkenTweet Secretary Anthony Blinken @SecBlinken (Foto: voaindonesia.com)

Drama politik itu berkembang setelah Tsimanouskaya mengkritik cara para ofisial menangani para atlet Olimpiade Belarus, memicu kecaman di media pemerintah di negara itu, di mana pemerintah kerap menindak keras kritikus.

Komite Olimpiade Nasional Belarus telah dipimpin selama lebih dari 25 tahun oleh Lukashenko dan putranya, Viktor.

Di akun Instagramnya, Tsimanouskaya mengatakan ia dimasukkan ke tim estafet 4x400 meter negara itu meskipun ia belum pernah bertanding untuk nomor tersebut.

Para ofisial Belarus kemudian membawa Tsimanouskaya ke bandara Tokyo, tetapi ia menolak naik pesawat ke Istanbul dan malah mendekati polisi untuk meminta tolong.

“Saya ditekan, dan mereka berusaha memaksa saya untuk keluar negara ini tanpa persetujuan saya,” kata pelari berusia 24 tahun dalam pesan videonya yang diposting di media sosial (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Atlet Lari Belarus Dipaksa Pulang Dari Olimpiade Tokyo 2020
Atlet lari Belarus, Eropa, Krystsina Tsimanouskaya, mengaku dipaksa pulang setelah mengkritik federasinya secara terbuka