Anak Buah Anies Baswedan Dituntut Minta Maaf ke Risma

Anak buah Anies Baswedan dituntut minta maaf ke Tri Rismaharini karena tulisan yang diduga menyinggung Wali Kota Surabaya itu.
Anies Baswedan dan Tri Rismaharini (Foto: Instagram/@aniesbaswedan, Antara News)

Jakarta - Anak buah Anies Baswedan yang menjadi anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta Marco Kusumawijaya dituntut Forum Pemuda Surabaya (FPS) minta maaf ke Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Kicauan Marco di Twitter dianggap menyinggung Risma.

"Dalam waktu dekat, Pak Marco harus meminta maaf tidak hanya ke Bu Risma, tapi kepada arek-arek Suroboyo karena dianggap menyinggung pemimpin kami," ujar Koordinator FPS, Seno Bagaskoro, di sela aksinya di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Surabaya, dikutip dari Antara, pada Selasa 6 Agustus 2019.

Bukan karakter dan cara bangsa kita menyinggung melalui sosial media, apalagi menyerang personal.

Beberapa waktu lalu, dalam akun Twitter-nya, Marco menulis "Keren! Bagus banget buat Jakarta kalau Bu Risma mau jadi kepala Dinas Persampahan DKI Jakarta. Dinas Lingkungan Hidup bisa dipecah menjadi salah satunya Dinas Persampahan. Semoga beliau mau. Kalau sdh lega dg urusan anaknya".

Kicauan tersebut, kata Seno, dianggap melecehkan seorang Tri Rismaharini, terlebih menyinggung personal pribadi Risma dengan mengaitkannya terhadap persoalan anaknya yang sempat dipanggil Polda Jatim untuk diperiksa kasus Jalan Gubeng ambles.

Menurut dia, cara tersebut sangat disesalkan dan melukai warga Surabaya, sehingga diharapkan segera ada permintaan maaf sekaligus mencabut kalimat yang disampaikan Marco.

"Bukan karakter dan cara bangsa kita menyinggung melalui sosial media, apalagi menyerang personal. Seharusnya bisa dibicarakan baik-baik dan bertukar gagasan dalam satu forum," ujarnya pula.

Terlebih, lanjut dia, persoalan untuk membenahi sampah di DKI Jakarta bukan permintaan Tri Rismaharini, karena hanya niat membantu memberikan saran pengelolaan sampah di ibu kota.

Pada kesempatan tersebut, sejumlah peserta aksi meneriakkan yel-yel meminta permohonan maaf sembari membawa poster berisi tulisan mayoritas menyesalkan cuitan Marco.

Sebelum mengakhiri aksi, massa pemuda yang jumlahnya belasan tersebut menggelar doa bersama mendoakan ulama kharismatik Kiai Haji Maimoen  atau akrab disapa Mbah Moen yang wafat di Mekkah, Arab Saudi pada hari ini.

"Jasa-jasa Mbah Moen untuk bangsa ini tidak perlu diragukan dan beliau adalah sosok ulama teladan bagi semua. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik dan segala amal ibadahnya diterima," kata Djadi Galajapo yang memimpin doa bersama di sela aksi.

Baca juga: 

Berita terkait