Jakarta - Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais, menilai demokrasi di Indonesia terus mengalami kemerosotan. Oleh sebab itu, ia berharap Indonesia menjadi negara yang berdaulat yang tidak didikte apa pun.
"Karena yang berlaku adalah korporat rezim. Jadi media massanya juga sudah corporate mass media, kemudian government-nya juga corporate government. Kemudian semuanya corporate law, corporate semuanya," kata Amien dalam agenda diskusi LP3ES bertajuk 'Masa Depan Demokrasi dan Tekno-Ekonomi di Tengah Pandemi' secara daring, Jumat, 25 Juni 2021.
Menurut Amien Indonesia harus menjadi negara yang berdaulat yang tidak didikte oligarki ekonomi, oligarki intelijen. Ia juga mengatakan supaya Indonesia jangan terlalu percaya dengan negara China.
Jangan atas nama pandemi kemudian kita ugal-ugalan apa saja kita gasak saya kira itu lebih dari berbahaya.
"Jangan terlalu percaya dengan negara tirai bambu itu. Karena kalau dulu Romawi punya Pax Romana, Inggris punya Pax Britannica, Amerika punya Pax Americana ternyata sesungguhnya China yang katanya tidak ingin memegangi hegemoni atau supremasi global itu juga diam-diam mengembangkan paxinica-nya itu," ujarnya.
Ia juga mewanti-wanti agar Indonesia mewaspadai politik lebensraum Cina yang berupaya mengincar menguasai kekayaan Indonesia. Oleh karena itu dia meminta pemerintah untuk memberantas mafia.
- Baca Juga: 6 Laskar FPI Tewas, Amien Rais Ingatkan Siksa Neraka ke Jokowi
- Baca Juga: Ali Mochtar Ngabalin Berharap Amien Rais Berprasangka Baik
Amin memandang mafia tidak diberantas maka Indonesia akan menjadi negara yang kehilangan kedaulatan. Karenanya kerja sama dan solidaritas juga perlu ditingkatkan.
"Tapi saya masih ada sedikit secercah harapan lah kalau kita kembali ke perjuangan Pak Habibie sebelumnya juga bapak kita semuanya lah ya, kurang lebih semua presiden adalah harus kita hargai, jadi ini masih ada waktu supaya ada perbaikan," ujarnya.
"Jangan atas nama pandemi kemudian kita ugal-ugalan apa saja kita gasak saya kira itu lebih dari berbahaya," katanya. []