Amerika Serikat dan Empat Negara Bersenjata Nuklir

Setiap tanggal 29 Agustus diperingati sebagai hari internasional melawan praktik uji coba nuklir.
AM, paman yang mencabuli keponakannya sebanyak 20 kali ditangkap Polres Majalengka, Jawa Barat. (Foto: Tagar/Yohanes Charles)

Jakarta - Tanggal 29 Agustus merupakan hari internasional melawan praktik uji coba nuklir. Peringatan yang digagas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini pertama kali diperingati pada tahun 2010. PBB membuat peringatan ini untuk meningkatkan kesadaran pemerintah dunia mengenai efek ledakan uji coba senjata dan ledakan nuklir.

Namun, pada faktanya masih ada beberapa negara yang memiliki dan mengembangkan senjata pemusnah massal tersebut. Berikut Tagar rangkum Amerika Serikat dan empat negara yang masih menyimpan dan mengembangkan senjata nuklir:

1. Amerika Serikat

Amerika Serikat (AS) pertama kali mengembangkan senjata nuklir saat perang dunia kedua ke-2 untuk alat pertahanan jika Jerman memutuskan menginvasi AS. Senjata nuklir pertama kali dikembangkan pada tahun 1939 atas perintah Presiden AS saat itu, Franklin D. Roosevelt.

Pengembangan senjata nuklir AS berkembang pesat saat dipimpin fisikawan AS, Robert Oppenheimer dengan memproduksi bom atom yang digunakan untuk mengebom Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 8 Agustus 1945.

Hingga saat ini, Amerika Serikat diperkirakan telah memiliki 9.960 amunisi nuklir dan menghabiskan dana lebih dari 348 miliar dollar AS atau hampir Rp 5.000 triliun.

Dilansir dari Quartz, AS terakhir kali menguji coba senjata nuklir pada 23 September 1992 di situs ujicoba Nuklir Nevada, Amerika Serikat. Ujicoba tersebut merupakan yang ke-1030 kali dalam sejarah pengembangan senjata nuklir AS.

Ledakan NuklirAwan jamur akibat uji coba senjata nuklir Amerika Serikat pada tahun 1946. (Foto: Wikipedia)

2. Rusia

Sama seperti AS, Rusia yang pada saat itu masih benama Uni Soviet mengembangkan senjata nuklir sebagai senjata pertahanan menghadapi perang dunia ke-2. Awalnya, Uni Soviet bekerja sama dengan AS untuk mengembangkan senjata nuklirnya.

Bom nuklir yang pertama kali diuji coba Uni Soviet adalah bom bernama RDS-1 di sebuah hamparan seluas 18.000 km² bernama Semipalatinsk, Kazakhstan Timur.

Setelah Uni Soviet runtuh pada tahun 1991, Rusia tetap melanjutkan pengembangkan senjata nuklir. Dilansir dari Fox News, pada tahun 2015 bocor informasi mengenai pengembangan bom nuklir seberat 100 megaton. Hingga saat ini, Rusia memiliki total sekitar 16.000 buah bom nuklir.

Dikuti dari Sipri.org, Rusia sudah menghabiskan dana sekitar 325 miliar dollar AS atau sekitar 4700 triliun rupiah untuk pengembangan senjata nuklir.

Bom NuklirTiruan bom nuklir terbesar sepanjang masa milik Rusia yang dijuluki 'Father Of All Bomb' (FOAB). (Foto: Newsweek)

3. Inggris

Inggris pertama kali melakukan penelitian mengenai senjata nuklir pada tahun 1932 di Universitas Cambridge. Inggris kemudian berkecimpung dalam produksi senjata nuklir melalui proyek Manhattan bersama AS. Inggris terus melakukan kerja sama dalam pengembangan nuklir dengan AS sampai tahun 1950.

Usai bekerja sama dengan AS berakhir, Inggris tetap melanjutkan pengembangan senjata nuklir secara mandiri. Pada tahun 1952, Inggris meluncurkan uji coba nuklir pertama di Pulau Monte Bello, Australia.

Inggris tercatat memiliki sekitar 335 buah bom nuklir. Dikutip dari basicint.org, Inggris telah menghabiskan dana sekitar 140 juta poundsterling atau sekitar 2.4 triliun rupiah.

Ledakan NuklirLedakan bom nuklir milik Inggris saat ujicoba pertama mereka di Pulau Monte Bello, Australia pada tahun 1952. (Foto: Wikipedia)

4. Perancis

Perancis pertama kali mengembangkan senjata nuklir pada tahun 1952 melalui sebuah Komite Senjata Nuklir Militer Rahasia. Konflik internasional yang terjadi di Terusan Suez turut memancing Perancis untuk gencar mengembangkan senjata nuklirnya.

Perancis melakukan uji coba senjata nuklir pertama pada tahun 1968 di sebuah daerah koloni Perancis bernama Polinesia.

Saat ini Perancis memiliki senjata nuklir sekitar 300 buah dan telah menghabiskan sekitar 3.5 miliar euro atau sekitar 55 triliun rupiah.

Rudal NuklirMisil Nuklir bernama Pluton milik angkatan perang Perancis. (Foto: Wikipedia)

5. China

China merupakan negara Asia yang memiliki senjata nuklir terbanyak selain India (50 buah), Pakistan (45 buah), dan Korea Utara (10 buah). Pemimpin China saat itu, Mao Zedong memerintahkan pengembangan senjata nuklir pertama kali tahun 1955 menyusul krisis dengan Taiwan.

Usai revolusi Mao Zedong berakhir, China selalu menutup informasi jumlah senjata nuklir miliknya kepada komunitas-komunitas internasional, termasuk PBB

China pertama kali menguji coba senjata nuklirnya pada tahun 1964 di sebuah daerah di Gurun Gobi yang terletak di Provinsi Xinjiang. Saat ini diperkirakan China memiliki 260 buah senjata. Namun, hingga berita ini diturunkan, negara yang dipimpin Xi Jinping tersebut tidak pernah mengumumkan anggaran yang mereka habiskan untuk senjata nuklir.

Bom NuklirTiruan bom nuklir pertama buatan China. (Foto: Wikipedia)


Berita terkait
Donald Trump: Tak Ada Lagi Ancaman Nuklir dari Korea Utara
Pernyataan itu adalah bagian dari serangkaian cuitan Twitter Trump ketika pesawat Air Force One mendarat di Pangkalan Gabungan Andrews di Maryland, luar ibu kota AS serta membawa Trump pulang.
Paus: Dunia Diambang Perang Nuklir
"Saya rasa kita sudah sangat berada diambangnya. Saya sangat takut dengan hal ini. Satu kecelakaan saja cukup untuk memicu banyak hal,” tanggap Fransiskus kepada jurnalis.
Tiga Negara Ini Memakai Tenaga Nuklir untuk Listrik
PLTN merupakan sebuah pembangkit daya termal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.