Amerika Akan Jual 250 Tank ke Polandia

Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan Amerika Serikat akan menjual 250 tank tempur M1 Abrams ke Polandia
Tank tempur M1 Abrams melintasi sebuah jembatan di Hell, Norwegia, saat latihan militer, 21 Oktober 2018 (Foto: voaindonesia.com/US Department of Defence)

Jakarta – Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan Amerika Serikat akan menjual 250 tank tempur M1 Abrams ke Polandia untuk meningkatkan keamanan negara itu di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia terkait Ukraina.

Menteri Pertahanan AS, Llyod Austin, mengatakan kepada wartawan di Warsawa hari Jumat, 18 Februari 2022, ia dan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, telah memberitahu Kongres mengenai niat mereka menjual tank tersebut. “Kerangka waktu untuk pengiriman tank-tank itu sedang dibahas sekarang,” kata Austin.

menhan as di korselMenteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, di Seoul, Korea Selatan, 2 Desember 2021. (Foto: voaindonesia.com - Jeon Heon-kyun via AP)

Polandia mengumumkan rencana musim panas ini akan membeli tank-tank dari AS sebagai bagian dari kesepakatan bernilai sekitar enam miliar dolar AS, tetapi penjualan tersebut terus tertunda.

Austin mengatakan pembelian oleh Polandia itu juga akan membantu “memastikan pembagian tanggung jawab pertahanan yang lebih adil” di dalam Aliansi NATO (North Atlantic Treaty Organization - Pakta Pertahanan Atlantik Utara).

Austin berterima kasih kepada Polandia karena telah menerima 4.700 tentara tambahan AS yang disiapkan untuk menanggapi apabila Rusia menginvasi Ukraina. Ada 9.000-10.000 tentara Amerika di Polandia sejak Presiden Joe Biden memerintahkan pengerahan tentara tambahan awal bulan ini.

biden konpresPresiden AS, Joe Biden, memberikan keterangan kepada media sebelum meninggalkan pelataran selatan Gedung Putih di Washington DC, AS, dengan helikopter Kepresidenan AS, Marine One, 17 Februari 2022 (Foto: voaindonesia.com - AP/Patrick Semansky)

Presiden AS, Joe Biden, Jumat, 18 Februari 2022, berbicara dengan para pemimpin transatlantik mengenai krisis di Ukraina. Gedung Putih menyatakan presiden akan memberitahu para pemimpin mengenai berbagai upaya AS untuk menerapkan pencegahan dan diplomasi.

Hari Kamis, 17 Februari 2022, Biden mengatakan ada kemungkinan “sangat besar” Rusia akan menginvasi Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

“Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa mereka terlibat dalam operasi mengecoh guna mendapatkan alasan untuk menyerang,” kata Biden kepada para wartawan di Gedung Putih. “Setiap indikasi yang kami miliki adalah mereka bersiap untuk masuk Ukraina, menyerang Ukraina. Perasaan saya, ini akan terjadi dalam beberapa hari mendatang,” ujarnya.

Namun, Biden mengatakan ia masih percaya ada kemungkinan untuk menemukan solusi diplomatik yang akan meredakan kekhawatiran Rusia mengenai misil dan latihan militer NATO di Eropa Timur. Sekutu-sekutu Barat menolak tuntutan utama Rusia agar NATO mengesampingkan kemungkinan memberikan keanggotaan untuk Ukraina dan bekas republik-republik Soviet lainnya.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken kemudian menggaungkan kembali pernyataan Biden, dengan mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa dunia bisa memperkirakan akan melihat Rusia menyerang Ukraina dalam beberapa hari, dan bahwa informasi intelijen mengindikasikan serangan ini mungkin akan didahului oleh dalih yang dibuat-buat.

menlu blinken di pbb feb 22Menlu AS Antony Blinken di Markas Besar PBB di Manhattan, New York, 17 Februari 2022 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

“Ini bisa menjadi peristiwa kekerasan yang oleh Rusia akan dipersalahkan kepada Ukraina, atau tuduhan kasar yang akan Rusia ajukan terhadap pemerintah Ukraina,” kata Blinken. “Kami tidak tahun pasti itu akan diajukan dalam bentuk apa.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan Blinken “mengemukakan dalam pernyataannya di Dewan Keamanan PBB hari ini bahwa, karena kami percaya satu-satunya cara bertanggung jawab untuk menyelesaikan krisis ini adalah melalui diplomasi dan dialog, kami telah mengusulkan untuk bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov di Eropa pekan depan.”

ned priceJuru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, berbicara kepada awak media di kantor Departemen Luar Negeri di Washington, pada 18 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Andrew Harnik)

Price mengatakan, “Rusia telah menanggapi dengan usulan tanggal akhir pekan depan, yang kami terima, asalkan tidak ada invasi lebih lanjut Rusia terhadap Ukraina. Jika mereka benar-benar melakukan invasi dalam beberapa hari mendatang, ini membuat jelas bahwa mereka tidak pernah serius mengenai diplomasi. Kami akan terus berkoordinasi dengan sekutu-sekutu dan mitra-mitra kami dan mendorong untuk dialog lebih jauh dengan Rusia melalui Dewan NATO-Rusia dan OSCE (Organization for Security and Cooperation in Europe - Organisasi bagi Keamanan dan Kerja sama di Eropa).” (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Polexit Tanda Polandia Akan Keluar Dari Uni Eropa?

Unjuk Rasa Warga Polandia Pertahankan Keanggotaan Uni Eropa

Rombongan Pertama Tentara Pasukan Amerika Tiba di Polandia

Pesawat Amerika Bawa Tentara dan Pasukan Logistik Tiba di Polandia

Berita terkait
Pesawat Amerika Bawa Tentara dan Pasukan Logistik Tiba di Polandia
Tambahan pasukan AS berupa 1.700 tentara tiba di Polandia di tengah kekhawatiran akan terjadinya invasi Rusia ke Ukraina
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi