Ambisi La Nyalla Rebut Kursi Ketua DPD RI Diplesetkan

AA La Nyalla Mahmud Mattalitti berambisi menjadi Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI masa bakti 2019-2024.
AA La Nyalla Mahmud Mattalitti (kanan) dalam acara gala dinner anggota DPD RI terpilih. (Foto: Istimewa)

Surabaya - AA La Nyalla Mahmud Mattalitti berambisi menjadi Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI masa bakti 2019-2024. 

Setidaknya terungkap dalam acara gala dinner bersama 36 anggota DPD RI terpilih di Hotel Shangri La Surabaya, Selasa 6 Agustus 2019 malam. Acara itu juga membedah buku La Nyalla berjudul, "Mewujudkan DPD RI yang Kuat dan Bermartabat".

Acara yang penuh keakraban itu kian lebih cair ketika peraih empat juta suara asal Jawa Barat Oni Suwarman mendapat giliran bicara.

"Kemarin listrik padam, semua gelap. Hanya satu kata yang diminta masyarakat, nyala… nyala…nyala," disambut geerr para politikus daerah itu.

Oni mendukung La Nyalla untuk menjadi ketua DPD karena jiwa ksatria La Nyalla. "Ibarat prajurit, Pak La Nyalla ini tamtama. Artinya tahan banting dan tahan lama," lagi-lagi disambut tawa hadirin.

Tapi Pak Nyalla, jalankan semua ibadah salat sunnah dan wajib. Saya langsung jatuh hati

Fahira Idris dari DKI Jakarta menyebut sosok La Nyalla mampu menjadi pimpinan DPD yang dapat memastikan program-program kementerian yang terarah ke daerah. Dengan begitu, daerah benar-benar merasakan keberadaan DPD RI.

Eni Sumarni dari Jawa Barat mengatakan, La Nyalla harus mampu mewujudkan kesejahteraan daerah dan menjadi penyeimbang legislasi. DPD dalam menjadi mitra tripatrit antara DPR dan Presiden, benar-benar seimbang dan kolegial.

"Pemerintah daerah bisa merasakan kehadiran DPD. Bukan DPD diberi porsi yang lebih rendah ketimbang LSM. Kalau kita kompak dan solid, hal itu bisa terwujud," paparnya.

Bambang Sutrisno dari Jawa Tengah mengapresiasi pernyataan terbuka yang disampaikan La Nyalla untuk maju sebagai Ketua DPD RI. Dia menilai hal itu sangat baik karena menunjukkan tekad dan keberanian. "Untuk itu, kuncinya, kita harus menyatu dan kompak," tegasnya.

Mohammad Nuh dari Sumatera Utara mengusulkan kebersamaan dalam memilih pemimpin dengan mempraktikkan kembali semangat dan nilai musyawarah mufakat.

"Nantinya diharapkan menjadi percontohan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Jadi aklamasi saja kita pilih Pak La Nyalla," ujarnya.

Sementara itu, Jafar Al Katiri dari Sulawesi Utara mengaku dirinya menjatuhkan pilihan ke La Nyalla karena kagum dengan ibadah ritual yang dijalankannya. Hal itu terlihat saat pertama kenal dan salat bersama La Nyalla.[]

"Saya yang doktor ilmu tassawuf tidak setekun itu, tapi Pak Nyalla, jalankan semua ibadah salat sunnah dan wajib. Saya langsung jatuh hati," tandasnya. []

Baca juga:


Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.