Jakarta - Wakil Ketua Umum Relawan Jokowi, Aliansi Joko Widodo - Ma'ruf Amin (AL-JAMIN) Andy William Sinaga menduga niat tertentu atas serangan yang dilontarkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko soal upaya mengkudeta pucuk kepemimpinan Partai Demokrat.
Andy menegaskan, pihaknya menduga hal tersebut salah satu strategi AHY agar mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Itu sebagai strategi untuk menaikkan popularitasnya yang mulai meredup dengan memposisikan sebagai pihak yang dikorbankan, untuk menarik perhatian publik, ya sekadar 'pemanasan'
"AL JAMIN menduga hal tersebut merupakan strategi AHY untuk dilirik Presiden Jokowi, apalagi dalam reshuffle 2020 yang lalu, AHY tidak masuk dalam jajaran kabinet Jokowi. Bisa saja kalau ada reshuffle berikutnya AHY 'dilirik'," kata Andy meneruskan keterangan yang diterima Tagar, Selasa, 2 Februari 2021.
Lebih lanjut, dia mengatakan serangan kepada Moeldoko merupakan strategi untuk menaikkan popularitas untuk menghadapi pesta demokrasi di tahun 2024.
"Itu sebagai strategi untuk menaikkan popularitasnya yang mulai meredup dengan memposisikan sebagai pihak yang dikorbankan, untuk menarik perhatian publik, ya sekadar 'pemanasan' untuk menghadapi Pemilu 2024 yaitu Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres)," ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya meyakini bahwa masyarakat Indonesia sangat cerdas, dan tidak mudah percaya dengan 'framing' yang dikeluarkan AHY.
"Karena saat ini publik atau masyarakat Indonesia masih belum melupakan beberapa proyek yang mangkrak ketika Partai Demokrat berkuasa, seperti Wisma Atlet Hambalang, Menteri atau kader Partai Demokrat yang terjerat korupsi ketika Demokrat berkuasa, dan lain sebagainya," tuturnya.
Dia lantas meminta AHY untuk lebih dewasa dalam berpolitik, serta tidak mudah terbawa perasaan.
- Baca juga: Soal Isu Kudeta Partai Demokrat, Moeldoko: Jangan Ganggu Jokowi!
- Baca juga: Politikus Senior Demokrat: 4 Tokoh Dukung Moeldoko Jegal AHY
"AL JAMIN mengimbau agar AHY lebih dewasa dan tidak 'baperan'. Seharusnya AHY menempatkan Partai Demokrat sebagai partai oposisi yang elegan dan profesional untuk menarik kembali kepercayaan rakyat Indonesia kepada Demokrat," ucap Andy.[]