Alffy Rev: Diperlukan Tiga untuk Jadi Content Creator

YouTuber Cinematografer dan Music Composer yang menggabungkan musik elektronik dengan musik tradisional Alffy Rev menyampaikan 3 hal soal content.
Alffy Rev dalam acara Mofest "Creative Content Creation/Making Your Content Work Harder". (Foto: Tagar/Ranu)

Jakarta - YouTuber Cinematografer dan Music Composer yang menggabungkan musik elektronik dengan musik tradisional  Alffy Rev menyampaikan bahwa, jika ingin menjadi seorang Content Creator harus menyiapkan tiga hal, ini disampaikannya dalam acara Ministry of Finance Festival (Mofest).

“Menurut saya jika temen-emen ingin terjun kesana, karena itu sekarang menjadi pekerjaan yang menjanjikan. Sebenarnya hal yang pertama dipersiapkan adalah personal branding, seunik apa kalian disana karna yang pasti saingan dunia digital luar biasa banyak, dan ekosistem kalian seperti apa,’ kata Alffy Rev dalam acara Mofest “Creative Content Creation/Making Your Content Work Harder” di Kanal YouTube Kemenkeu RI pada, dilihat, Kamis, 25 November 2021.

Awwalur Rizqi Al-firori atau biasa dikenal Alffy Rev, lahir di Mojokerto tahun 1995. pertama kali memulai karirnya pada usianya 9 tahun dan dia juga pernah mengikuti acara Indonesia Mencari Bakat sebagai gitaris. Alffy suka memasukan musik elektronik dengan unsur music tradisional kedalam lagu-lagu nasional Tanah Air.


Adsense sangat tidak cukup buat saya untuk menutup segala produksi yang segitunya itu sangat ribet dan masih melibatkan banyak orang juga.


Alffy Rev sudah menghasilkan banyak karya bahkan pernah ditampilkan di luar negeri dan salah satu karyanya yang berjudul wonderland Indonesia merupakan sebuah kado untuk Indonesia yang saat itu pernah menjadi go viral hingga viewsnya tembus 27 juta.

Dalam acara tersebut, Alffy Rev mengatakan bahwa tujuannya bukan hanya untuk meraih keuntungan dari Adsense, melainkan event – event atau perusahaan besar untuk membuat pagelaran yang spektakuler serta melibatkan timnya dan dirinya.

“Memang tujuan saya bukan Adsense doang, tapi tujuan saya malah lebih ke perusahaan-perusahaan besar atau event-event besar untuk someday bikin sebuah pagelaran yang spektakuler itu mempercayakan saya dan tim untuk mengeksekusinya,” ujar Alffy Rev.

Alffy Rev juga menyarankan, untuk menjadi seorang yang spesialis jangan generalis. Kalau generalis kan kita bisa ngelakuin semuanya, tapi jadinya kita tidak spesialis disitu kita tidak fokus di satu titik yang membuat kita semakin expert di bidang itu.

Karyanya yang berjudul Wonderland Indonesia merupakan sebuah bentuk nyata yang diproduksi Alffy dan timnya yang masih anak muda dan ini membuktikan bahwa Indonesia layak untuk dibawa ke level selanjutnya.

Namun, Adsense yang didapat di kanal YouTube miliknya tidak dapat menutupi biaya produksi yang dikeluarkan, pendapatan yang didapatkan melalui YouTubenya tersebut masih terbilang sangat kurang untuk menutupi biaya produksinya.

Adsense sangat tidak cukup buat saya untuk menutup segala produksi yang segitunya. Itu sangat ribet dan masih melibatkan banyak orang juga, jadi udah hampir semi-semi film layar lebar secara produksinya,” ucap Alffy Rev.

Selain itu, Alffy Rev ingin dikenal sebagai seorang musisi, cinematografer yang totalitas dan selalu ingin mempersembahkan sesuatu yang spektakuler. Seperti ketika ada event atau brand-brand besar Alffy dan timnya ingin terlibat untuk menyajikan sebuah pertunjukan yang keren.

(Ranutyas Djati Kusuma)

Berita terkait
3 Cara Menentukan Bisnis yang Tepat
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar bisnis berjalan mulus
Dijamin Cepat Kaya! Ikuti Cara Bisnis Sukses Ala Orang China
Menjadi pebisnis sukses tentu membutuhkan kerja keras yang matang. Kamu perlu belajar dari cara bisnis sukses ala orang China yang dikenal handal.
5 Cara Mencari Modal Bisnis yang Mudah
Namun kamu tidak boleh patah semangat dan menyerah begitu saja, masih banyak alternatif lain dalam mencari modal bisnis. Berikut adalah 5 caranya.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.