Alat Musik Tabuh ‘Rapai Uroeh’ Jadi Ikon Seni Budaya Lhokseumawe

Alat musik tabuh tradisional Rapai Uroeh jadi ikon seni budaya Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, diluncurkan di Lapangan Hira' Lhokseumawe, Minggu (12/11) sore.
PERTUNJUKAN RAPAI MASSAL: Ratusan pecinta seni rapai bersiap jelang pementasan Rapai Uroeh di Lapangan Hiraq, Lhokseumawe, Aceh, Minggu (12/11). Penampilan 430 Rapai Uroh dipadukan dengan pertunjukan ilmu kebal itu mengandung nilai artistik, tradisi, budaya, yang menjadi ikon salah satu seni tradisional Aceh. (Foto: Ant/Rahmad).

Lhokseumawe, Aceh, (Tagar 13/11/2017) – Diluncurkan di Lapangan Hira' Lhokseumawe pada Minggu (12/11) sore, Rapai Uroeh (alat musik tabuh tradisional) menjadi ikon seni budaya Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh.

Sebanyak 400 orang penabuh Rapai Uroeh melakukan penabuhan alat musik tradisional Aceh itu secara bersama-sama dengan irama serentak.

Ketua Dewan Kesenian Aceh (DKA) Kota Lhokseumawe Nazaruddin mengatakan, sebanyak 26 grup Rapai yang ada di Kota Lhokseumawe, mengambil bagian pada even tersebut.

Ia menyebutkan, Rapai Uroeh sudah lama ditetapkan sebagai ikon seni budaya Lhokseumawe, namun launching-nya baru dilaksanakan sekarang yang dilakukan oleh 400 penabuh.

Dijadikannya Rapai Uroeh sebagai ikon seni budaya Kota Lhokseumawe, dikarenakan keberadaanya masih tetap eksis hingga sekarang secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Sementara itu, Ketua DPRK Lhokseumawe M Yassir Umar menambahkan, seni budaya Rapai Uroeh yang merupakan salah satu seni yang tetap ada dalam masyarakat agar terus dipertahankan.

Bahkan sebutnya, seni budaya Rapai Uroeh layak dijadikan dan dinobatkan menjadi salah satu seni yang diakui secara internasional, seperti halnya Tari Saman dari Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh.

"Jika di Gayo Lues ada Tari Saman yang sudah diakui, maka di Kota Lhokseumawe ada Rapai Uroeh, yang juga merupakan salah satu seni warisan Aceh di masa lampau yang tetap eksis hingga sekarang. Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah sangat penting dalam mempertahankan seni Rapai Uroeh," jelasnya.

Rapai merupakan salah satu alat musik tabuh di Aceh. Bentuknya seperti tempayan dengan ukiran lingkarnya antara 38 hingga 50 centimeter, di bagian bawahnya kosong dan bagian atas ditutupi kulit kambing. (ant/yps)

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.