Alasan Penutupan Dua Pasar Tradisional di Bantul

Dua pasar di Bantul, Yogyakarta ditutup tiga hari setelah ada tiga pedagang positif corona.
Penutupan dua pasar tradisional di Kabupaten Bantul ditutup selama tiga hari setelah ada pedagang yang positif corona. Penutupan dilakukan untuk penyemprotan disinfektan. (Foto: Twitter/pemkabbantul)

Bantul - Juru Bicara Penanganan Covid-19 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Joko Wahyu Santosa melaporkan bahwa hasil swab test tiga pedagang di Bantul positif terpapar corona. Ketiga pedagang tersebut berasal dari Pasar Sungapan di Kecamatan Sedayu dan Pasar Sorobayan di Kecamatan Sanden.

"Ini tindak lanjut dari hasil reaktif rapid test pada Senin 6 Juli lalu, kemudian kami lakukan swab test hasilnya tiga orang positif," ucap pria yang akrab disapa Oki ketika dihubungi pada Jumat, 10 Juli 2020.

Dia menjelaskan, riwayat penularan tiga pedagang tersebut sedang ditelusuri. Sejauh ini upaya yang dilakukan ialah mengerahkan puskesmas di masing-masing wilayah, untuk melacak siapa saja kontak erat ketiga pedagang yang dinyatakan positif corona itu.

Sasaran kontak tracing yang utama, adalah anggota keluarga dari setiap pasien tersebut. "Karena keluarganya ini sangat berpotensi kontak erat ya. Jadi, akan segera dilakukan swab test. Sementara untuk sesama pedagang pasar, kemarin kan sudah rapid, ditunggu dulu hasil tes yang kedua nanti," ujarnya.

Selain Dinas Kesehatan Bantul pun lantas mengirimkan surat kepada Dinas Perdagangan, agar segera melakukan penutupan kedua pasar tradisional itu, selama tiga hari ke depan. Dua pasar bakal disterilkan secara total dan tidak boleh ada aktivitas untuk mencegah penularan di daerah tersebut.

Karena keluarganya ini sangat berpotensi kontak erat ya. Jadi, akan segera dilakukan swab test.

Penutupan pasar dilakukan per hari ini, 10 -12 Juli 2020. "Jadi, Pasar Sungapan dan Sorobayan ini untuk sementara akan tutup dulu selama tiga hari untuk sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan," terangnya.

Sementara itu Kepalada Dinas Perdagangan Bantul Sukrisna Dwi Susanta telah merespons surat yang dikirimkan oleh Diskes Bantul. "Memamg betul ada tiga pedagang yang positif, lalu kami juga sudah memutuskan kedua pasar itu ditutup untuk sementara sesuai arahan dinkes," ucapnya.

Penutupan dua pasar tradisional ini merupakan tindak lanjut adanya penambahan tujuh kasus positif corona di Bumi Projotamansari pada Kamis, 9 Juli 2020 lalu. Tujuh kasus baru tersebut, tiga di antaranya merupakan pedagang pasar, dengan jenis kelamin perempaun dua orang dan satu laki-laki.

Dua orang perempuan pedagang pasar yang positif Covid-19 tersebut asal Kecamatan Sedayu, masing-masing berusia 56 tahun dan 60 tahun. Sedangkan pasien laki-laki berasal dari Kecamatan Sanden berusia 67 tahun. Hasil RDT ketiganya reaktif, kemudian dilakukan uji swab dan dinyatakan positif Covid-19. []

Berita terkait
Data dan Riwayat Pasien Covid-19 Meninggal di Bantul
Satu pasien corona di Kabupaten Bantul meninggal dunia. Pasien berusia 52 tahun ini dimakamkan di Kota Yogyakarta.
Penyebab 67 Warga Desa di Bantul Jalani Isolasi
Sebanyak 67 warga desa di Kecamatan Srandakan, Bantul, Yogyakarta menjalani isolasi mandiri.
Tambah Enam Pasien Corona, Bantul Terbanyak di DIY
Pasien corona di Bantul terbanyak di Provinsi DIY dengan 23 kasus yang masih dirawat.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja